Kemristek danai 29 proposal riset bangkitkan UKM di masa pandemi
14 September 2020 15:34 WIB
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) mendanai 29 proposal riset yang fokus untuk membangkitkan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia di masa pandemi COVID-19.
"Dengan teknologi digital kita harapkan bisa membawa UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) kita berdaya saing lebih tinggi," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual Pengumuman Penerima Pendanaan Program UKM Indonesia Bangkit, Jakarta, Senin.
Kemristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengucurkan sebanyak Rp2.705.000.000 untuk mendanai 29 proposal penelitian untuk pemberdayaan UKM itu.
Menristek Bambang mengatakan program itu bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta untuk berinovasi mendukung UKM dan koperasi dalam menjalankan ekonomi minim (less contact economy) kontak di masa pandemi COVID-19 untuk mendukung ekonomi tetap produktif dalam masa pandemi dan di era Revolusi Industri 4.0.
Menristek menuturkan lingkup implementasi riset yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah UKM dan koperasi di masa pandemi COVID-19 itu diantaranya pembinaan kelompok, pengembangan sentra, permodalan, manajerial, proses produksi, dan pemasaran.
Menristek Bambang berharap pemberdayaan UKM melalui perguruan tinggi tersebut bisa menciptakan kebaruan atau nilai tambah sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar lagi. Dengan sentuhan teknologi, UKM diharapkan dapat bertahan, berkelanjutan dan berkembang di masa-masa sulit termasuk di era pandemi seperti saat ini.
Sebanyak 29 proposal riset tersebut berasal dari 27 perguruan tinggi yang lolos seleksi dari 3.716 proposal penelitian yang masuk dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Untuk riset COVID-19, Kemristek himpun Rp200 miliar
Baca juga: Kemristek luncurkan program pendanaan riset diaspora tangani COVID-19
Sebanyak 27 perguruan tinggi tersebut diumumkan sebagai pemenang yang berhak menerima dana pemberdayaan masyarakat Program Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Bangkit Tahun 2020. Para perguruan tinggi penerima hibah terdiri dari 14 perguruan tinggi negeri dan 13 perguruan tinggi swasta.
Politeknik Negeri Jember dan Universitas Widyagama mendapatkan dana untuk dua proposal penelitian.
Sementara perguruan tinggi lainnya masing-masing mendapatkan dana untuk satu proposal, diantaranya Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tidar.
Selanjutnya, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ambon, Institut Teknologi Nasional Malang, Politeknik Harapan Bersama, Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, Universitas Ahmad Dahlan.
Plt Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristek Muhammad Dimyati mengatakan sebaran penerima hibah berdasarkan provinsi, terdiri atas Bali dengan empat judul proposal, Lampung dua judul proposal, Daerah Istimewa Yogyakarta dua judul proposal, Jawa Barat satu judul proposal, Jawa Tengah lima judul proposal, Jawa Timur delapan judul proposal, Kalimantan Selatan dua judul proposal, Maluku satu judul proposal, Papua satu judul proposal, Sulawesi Selatan dua judul proposal, dan Sumatera Selatan satu judul proposal.
Dimyati menuturkan riset yang lolos seleksi antara lain mengangkat tema dukungan UKM dalam program pendanaan pemberdayaan UKM tentang kebangkitan sektor pariwisata; penyusunan penguatan pemasaran dengan teknologi informasi dan peningkatan akses UKM dan atau koperasi ke sumber daya produktif.
Baca juga: 24 proposal riset COVID-19 UI terima pendanaan Rp8,1 miliar
Baca juga: Kemristek dorong percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi
"Dengan teknologi digital kita harapkan bisa membawa UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) kita berdaya saing lebih tinggi," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual Pengumuman Penerima Pendanaan Program UKM Indonesia Bangkit, Jakarta, Senin.
Kemristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengucurkan sebanyak Rp2.705.000.000 untuk mendanai 29 proposal penelitian untuk pemberdayaan UKM itu.
Menristek Bambang mengatakan program itu bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta untuk berinovasi mendukung UKM dan koperasi dalam menjalankan ekonomi minim (less contact economy) kontak di masa pandemi COVID-19 untuk mendukung ekonomi tetap produktif dalam masa pandemi dan di era Revolusi Industri 4.0.
Menristek menuturkan lingkup implementasi riset yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah UKM dan koperasi di masa pandemi COVID-19 itu diantaranya pembinaan kelompok, pengembangan sentra, permodalan, manajerial, proses produksi, dan pemasaran.
Menristek Bambang berharap pemberdayaan UKM melalui perguruan tinggi tersebut bisa menciptakan kebaruan atau nilai tambah sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar lagi. Dengan sentuhan teknologi, UKM diharapkan dapat bertahan, berkelanjutan dan berkembang di masa-masa sulit termasuk di era pandemi seperti saat ini.
Sebanyak 29 proposal riset tersebut berasal dari 27 perguruan tinggi yang lolos seleksi dari 3.716 proposal penelitian yang masuk dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Untuk riset COVID-19, Kemristek himpun Rp200 miliar
Baca juga: Kemristek luncurkan program pendanaan riset diaspora tangani COVID-19
Sebanyak 27 perguruan tinggi tersebut diumumkan sebagai pemenang yang berhak menerima dana pemberdayaan masyarakat Program Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Bangkit Tahun 2020. Para perguruan tinggi penerima hibah terdiri dari 14 perguruan tinggi negeri dan 13 perguruan tinggi swasta.
Politeknik Negeri Jember dan Universitas Widyagama mendapatkan dana untuk dua proposal penelitian.
Sementara perguruan tinggi lainnya masing-masing mendapatkan dana untuk satu proposal, diantaranya Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tidar.
Selanjutnya, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ambon, Institut Teknologi Nasional Malang, Politeknik Harapan Bersama, Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, Universitas Ahmad Dahlan.
Plt Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristek Muhammad Dimyati mengatakan sebaran penerima hibah berdasarkan provinsi, terdiri atas Bali dengan empat judul proposal, Lampung dua judul proposal, Daerah Istimewa Yogyakarta dua judul proposal, Jawa Barat satu judul proposal, Jawa Tengah lima judul proposal, Jawa Timur delapan judul proposal, Kalimantan Selatan dua judul proposal, Maluku satu judul proposal, Papua satu judul proposal, Sulawesi Selatan dua judul proposal, dan Sumatera Selatan satu judul proposal.
Dimyati menuturkan riset yang lolos seleksi antara lain mengangkat tema dukungan UKM dalam program pendanaan pemberdayaan UKM tentang kebangkitan sektor pariwisata; penyusunan penguatan pemasaran dengan teknologi informasi dan peningkatan akses UKM dan atau koperasi ke sumber daya produktif.
Baca juga: 24 proposal riset COVID-19 UI terima pendanaan Rp8,1 miliar
Baca juga: Kemristek dorong percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: