Kementan dapat anggaran tambahan Rp1,72 triliun untuk gula-food estate
14 September 2020 15:18 WIB
Dokumentasi - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan. Jakarta,.ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendapatkan anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp1,72 triliun pada 2020 ini dari pagu anggaran tahun ini yang telah ditetapkan mencapai Rp14,05 triliun.
Dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan anggaran tambahan tersebut dialokasikan antara lain untuk dukungan swasembada gula, hingga pengembangan food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
"Anggaran belanja tambahan sebesar Rp1,72 triliun yang dialokasikan untuk kegiatan dukungan swasembada gula sebesar Rp137,39 miliar," kata Mentan Syahrul dalam rapat kerja yang dilaksanakan di Komisi IV DPR Jakarta, Senin.
Baca juga: Awal September, realisasi anggaran Kementan capai 60,43 persen
Mentan merinci anggaran belanja tambahan tersebut juga dipergunakan untuk dukungan antisipasi kekurangan pangan akibat COVID-19 sebesar Rp1,45 triliun. Rinciannya adalah pengembangan proyek lumbung pangan seluas 30.000 hektare (ha) di Kalteng dengan anggaran mencapai Rp221,98 miliar.
Kemudian, antisipasi kekurangan pangan juga mencakup perluasan areal tanam baru (PATB) di 18 provinsi pada komoditas padi seluas 250.000 ha dengan anggaran sebesar Rp1,04 triliun.
Selanjutnya, pengembangan 1.000 desa sapi melalui bantuan sapi pada 5 klaster di 25 desa sebanyak 5.000 ekor dengan anggaran Rp140 miliar; pengembangan food estate hortikultura untuk bawang Merah, bawang putih dan kentang di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dengan anggaran Rp46,3 miliar.
Baca juga: Pagu anggarannya tinggi, DPR pertanyakan "output" Balitbang Kementan
Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan Padat Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) sebesar Rp124 miliar.
"Saat ini sedang dilakukan akselerasi pelaksanaan kegiatan yang sudah dimulai pada awal September 2020, sehingga mulai bulan Oktober depan laporan perkembangan realisasi kegiatan dan keuangan mengacu pada anggaran baru sebesar Rp15,78 triliun sudah dapat dilakukan," kata Mentan.
Baca juga: Mentan perintahkan mekanisasi lahan food estate sebelum tanam perdana
Baca juga: Sejumlah importir mulai realisasikan pembelian gula petani
Dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan anggaran tambahan tersebut dialokasikan antara lain untuk dukungan swasembada gula, hingga pengembangan food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
"Anggaran belanja tambahan sebesar Rp1,72 triliun yang dialokasikan untuk kegiatan dukungan swasembada gula sebesar Rp137,39 miliar," kata Mentan Syahrul dalam rapat kerja yang dilaksanakan di Komisi IV DPR Jakarta, Senin.
Baca juga: Awal September, realisasi anggaran Kementan capai 60,43 persen
Mentan merinci anggaran belanja tambahan tersebut juga dipergunakan untuk dukungan antisipasi kekurangan pangan akibat COVID-19 sebesar Rp1,45 triliun. Rinciannya adalah pengembangan proyek lumbung pangan seluas 30.000 hektare (ha) di Kalteng dengan anggaran mencapai Rp221,98 miliar.
Kemudian, antisipasi kekurangan pangan juga mencakup perluasan areal tanam baru (PATB) di 18 provinsi pada komoditas padi seluas 250.000 ha dengan anggaran sebesar Rp1,04 triliun.
Selanjutnya, pengembangan 1.000 desa sapi melalui bantuan sapi pada 5 klaster di 25 desa sebanyak 5.000 ekor dengan anggaran Rp140 miliar; pengembangan food estate hortikultura untuk bawang Merah, bawang putih dan kentang di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dengan anggaran Rp46,3 miliar.
Baca juga: Pagu anggarannya tinggi, DPR pertanyakan "output" Balitbang Kementan
Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan Padat Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) sebesar Rp124 miliar.
"Saat ini sedang dilakukan akselerasi pelaksanaan kegiatan yang sudah dimulai pada awal September 2020, sehingga mulai bulan Oktober depan laporan perkembangan realisasi kegiatan dan keuangan mengacu pada anggaran baru sebesar Rp15,78 triliun sudah dapat dilakukan," kata Mentan.
Baca juga: Mentan perintahkan mekanisasi lahan food estate sebelum tanam perdana
Baca juga: Sejumlah importir mulai realisasikan pembelian gula petani
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: