Menko Airlangga ajak mahasiswa IPB University ambil peluang di pandemi
14 September 2020 11:37 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa IPB University. (ANTARA/HO/IPB University)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengajak mahasiswa IPB University untuk mengambil peluang, khususnya di sektor pertanian dan ekonomi kreatif, saat kondisi ekonomi dunia terkontraksi akibat pandemi COVID-19.
"Di kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif 5.3 dan akhir tahun 2020 diperkirakan sekitar negatif 1 sampai 0.2. Kita optimistis pada tahun depan akan tumbuh 4.5 - 5.5 persen, menurut lembaga internasional seperti IMF dan World Bank," kata Airlangga saat memberikan kuliah umum Mata Kuliah Pengantar Ekonomi untuk mahasiswa IPB University angkatan 57 secara daring, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di masa mendatang karena saat ini nilai tukar petani masih rendah akibat pandemi, tambahnya.
Tema yang diangkat dalam kuliah umum adalah Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Post Pandemi: Prospek Sektor Pertanian dan Ekonomi Kreatif.
Menko Bidang Perekonomian menyampaikan pentingnya pengetahuan perdagangan di era globalisasi bagi generasi muda terutama mahasiswa. Ia mengatakan bahwa penting bagi negara untuk menunjang sektor pertanian, perhutanan dan perikanan sebagai sektor terbesar yang menyumbang pertumbuhan Indonesia.
Lebih lanjut dikatakannya, intervensi teknologi dalam sistem pertanian yang lebih modern juga penting untuk menunjang produktivitas secara signifikan.
"Pengembangan food estate di Kalimantan Tengah hingga pembangunan mangrove secara berkelanjutan untuk menggali potensi pertanian, perikanan, maupun perkebunan menjadi langkah penting untuk mendongkrak perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui instrumen keuangan Green Sukuk karena memiliki potensi pasar yang besar. Potensi sebesar 130 miliar dolar AS dari sektor digitalisasi menurutnya juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Menko Airlangga sebut ekonomi Indonesia mulai bergerak positif
Baca juga: Menko Airlangga: Bangkitnya ekonomi dimulai dari disiplin pakai masker
Dengan menggandeng generasi muda sebagai The future of work untuk mempelajari bahasa coding dalam memahami bahasa digital, ia optimistis bahwa langkah tersebut akan membawa perekonomian Indonesia lebih baik lagi.
“Harapan kepada adik-adik mahasiswa, menjadi penting untuk menguasai digitalisasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana upaya yang dilakukan secara bersama ini dilakukan, karena pada dasarnya pekerjaan secara daring lebih sulit daripada luring. Maka dari itu, pemerintah memerlukan pendapat dari berbagai ahli bagi perbaikan serta transformasi pada berbagai sektor untuk mengatasi sektor-sektor yang terdampak akibat pandemi, " ungkapnya.
Ia juga berharap agar mahasiswa dapat menguasai literasi digital apapun bidang yang digeluti untuk turut membantu pemerintah mengatasi dampak-dampak pandemi.
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria dalam pengantarnya mengatakan bahwa pada masa pandemi, perekonomian Indonesia mendapat tantangan tersendiri untuk mencapai kemandirian pangan. Rektor berharap kuliah umum ini dapat memberikan pandangan akan prospek perekonomian Indonesia serta mengarahkannya bagi jangka pendek maupun jangka panjang baik dalam memperkuat pembangunan di bidang pertanian maupun hidang lainnya.
“Saya juga berharap mahasiswa IPB University bisa terus meng-update perkembangan yang ada, sehingga mahasiswa mempunyai wawasan makro yang baik dan bisa memahami peta konstelasi bagaimana posisi pertanian dalam arti luas dalam dinamika Indonesia sampai hari ini maupun ke depan. Pada masa pandemi ini sektor pertanian terbukti mampu menunjukkan kinerja yang baik,” tuturnya.
Baca juga: Kadin apresiasi pembentukan Komite COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Menko Airlangga: Butuh belanja Rp800 triliun untuk dorong konsumsi
"Di kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif 5.3 dan akhir tahun 2020 diperkirakan sekitar negatif 1 sampai 0.2. Kita optimistis pada tahun depan akan tumbuh 4.5 - 5.5 persen, menurut lembaga internasional seperti IMF dan World Bank," kata Airlangga saat memberikan kuliah umum Mata Kuliah Pengantar Ekonomi untuk mahasiswa IPB University angkatan 57 secara daring, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di masa mendatang karena saat ini nilai tukar petani masih rendah akibat pandemi, tambahnya.
Tema yang diangkat dalam kuliah umum adalah Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Post Pandemi: Prospek Sektor Pertanian dan Ekonomi Kreatif.
Menko Bidang Perekonomian menyampaikan pentingnya pengetahuan perdagangan di era globalisasi bagi generasi muda terutama mahasiswa. Ia mengatakan bahwa penting bagi negara untuk menunjang sektor pertanian, perhutanan dan perikanan sebagai sektor terbesar yang menyumbang pertumbuhan Indonesia.
Lebih lanjut dikatakannya, intervensi teknologi dalam sistem pertanian yang lebih modern juga penting untuk menunjang produktivitas secara signifikan.
"Pengembangan food estate di Kalimantan Tengah hingga pembangunan mangrove secara berkelanjutan untuk menggali potensi pertanian, perikanan, maupun perkebunan menjadi langkah penting untuk mendongkrak perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui instrumen keuangan Green Sukuk karena memiliki potensi pasar yang besar. Potensi sebesar 130 miliar dolar AS dari sektor digitalisasi menurutnya juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Menko Airlangga sebut ekonomi Indonesia mulai bergerak positif
Baca juga: Menko Airlangga: Bangkitnya ekonomi dimulai dari disiplin pakai masker
Dengan menggandeng generasi muda sebagai The future of work untuk mempelajari bahasa coding dalam memahami bahasa digital, ia optimistis bahwa langkah tersebut akan membawa perekonomian Indonesia lebih baik lagi.
“Harapan kepada adik-adik mahasiswa, menjadi penting untuk menguasai digitalisasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana upaya yang dilakukan secara bersama ini dilakukan, karena pada dasarnya pekerjaan secara daring lebih sulit daripada luring. Maka dari itu, pemerintah memerlukan pendapat dari berbagai ahli bagi perbaikan serta transformasi pada berbagai sektor untuk mengatasi sektor-sektor yang terdampak akibat pandemi, " ungkapnya.
Ia juga berharap agar mahasiswa dapat menguasai literasi digital apapun bidang yang digeluti untuk turut membantu pemerintah mengatasi dampak-dampak pandemi.
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria dalam pengantarnya mengatakan bahwa pada masa pandemi, perekonomian Indonesia mendapat tantangan tersendiri untuk mencapai kemandirian pangan. Rektor berharap kuliah umum ini dapat memberikan pandangan akan prospek perekonomian Indonesia serta mengarahkannya bagi jangka pendek maupun jangka panjang baik dalam memperkuat pembangunan di bidang pertanian maupun hidang lainnya.
“Saya juga berharap mahasiswa IPB University bisa terus meng-update perkembangan yang ada, sehingga mahasiswa mempunyai wawasan makro yang baik dan bisa memahami peta konstelasi bagaimana posisi pertanian dalam arti luas dalam dinamika Indonesia sampai hari ini maupun ke depan. Pada masa pandemi ini sektor pertanian terbukti mampu menunjukkan kinerja yang baik,” tuturnya.
Baca juga: Kadin apresiasi pembentukan Komite COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Menko Airlangga: Butuh belanja Rp800 triliun untuk dorong konsumsi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: