Sydney (ANTARA) - Negara bagian terpadat kedua Australia, Victoria, pada Senin melaporkan 35 kasus baru COVID-19 dan tujuh kematian dalam 24 jam terakhir, kenaikan infeksi harian terendah sejak akhir Juni.

Negara tersebut melonggarkan sejumlah pembatasan di kota terbesar Melbourne mulai Senin, dengan mengurangi pembatasan jam malam sampai satu jam dan menambah waktu menjadi dua jam per hari bagi mereka yang menghabiskan waktu di luar.

Victoria melanjutkan tren penurunan kasus COVID-19 yang stabil dalam beberapa hari belakangan dengan kenaikan infeksi turun menjadi dua digit berkat penguncian ketat yang diberlakukan semenjak COVID-19 mencapai puncaknya lebih dari 700 kasus seharian pada awal Agustus.

Negara bagian tenggara, yang menjadi episentrum wabah virus corona di Australia, melaporkan 41 kasus dan tujuh kematian COVID-19 sehari sebelumnya.

Australia sebelumnya melakukan kesepakatan dengan perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk memproduksi vaksin corona. Diperkirakan awal Januari tahun depan vaksin itu sudah bisa digunakan untuk mencegah infeksi COVID-19, yang diprediksi berasal dari hewan liar yang dijual di Wuhan, wilayah tengah China daratan.

Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump berspekulasi bahwa virus itu menginfeksi manusia karena keteledoran yang terjadi di laboratorium virologi di Wuhan. Trump juga mengatakan andaikan China dapat mengendalikan sejak dini penyebaran virus itu, pandemi global dapat dicegah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Victoria-Australia akan sedikit longgarkan pembatasan COVID-19
Baca juga: Australia tidak khawatir tentang jeda uji coba vaksin