"Berbicara UUD 1945, bagaimana masyarakat adil dan makmur, berbicara bagaimana menjabarkan kebijakan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin, kita bersama, karena itu presiden dan wakil presiden kita," kata Hasto dalam arahan di hadapan peserta Sekolah Cakada PDIP Gelombang III yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, jalan politik partai berlambang banteng itu adalah membumikan Pancasila yang intisarinya adalah Gotong royong.
Gotong royong itu terbukti dengan keputusan partainya membangun bangsa bersama dengan parpol lain lewat ajang pilkada serentak 2020.
"Sesuai arahan Ibu Ketua Umum, sesuai jiwa gotong royong kita, PDI Perjuangan tidak bisa menyelesaikan masalah bangsa ini sendirian," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Hasto lalu memaparkan kerja sama dengan sejumlah Partai politik yang terbanyak bersama Golkar dengan sebanyak 49 daerah. Selanjutnya PKB 38, Gerindra 36, PAN 35, Demokrat 33, NasDem 20, Hanura 19.
"Itu kerja sama tujuh besar PDI Perjuangan," sebut Hasto.
"Berbicara Pancasila, UUD 45 berbicara adil dan makmur, itu bisa dicapai melalui gotong royong bersama. PDI Perjuangan bukan partai yang suka membajak kader partai lain, tapi menghormati posisi politik dari peserta sekolah partai yang tidak berasal dari PDI Perjuangan, tapi didukung oleh PDI Perjuangan," sambung Hasto.
Para cakada yang diusung oleh PDIP akan didukung seluruh elemen kepartaian. Semuanya akan bekerja sama, semuanya akan bergotong-royong sesuai dengan warna politiknya.
Dari sebanyak 212 peserta sekolah calon kepala daerah gelombang ketiga, sebanyak 28 orang merupakan kader PDI Perjuangan dan 184 merupakan non kader. Diantaranya adalah Rahayu Saraswati, Adly Fairuz, Atep, dan Lucky Hakim.
Baca juga: Eri-Armuji ikuti sekolah partai calon kepala daerah di PDIP
Baca juga: Sekolah Partai PDIP Gembleng 212 Cakada dengan materi Pancasila
Baca juga: Hasto nyatakan Sekolah Partai cara PDIP siapkan calon pemimpin terbaik
Baca juga: Deklarasi KAMI, Megawati: Banyak yang ingin jadi Presiden