Lagos (ANTARA News/AFP) - Kelompok pemberontak Nigeria, "Gerakan Emansipasi Delta Niger" (MEND), berjanji kembali menyerang berbagai fasilitas minyak negara itu dalam beberapa minggu mendatang.
"MEND berjanji kembali mengunjungi pipa-pipa Trans-Ramos yang kami serang Juni 2009 setelah pipa-pipa itu selesai diperbaiki," demikian pernyataan MEND, Selasa.
Selain menyerang jaringan pipa milik Trans-Ramos, MEND juga bertekad melancarkan serangan-serangan barunya ke fasilitas minyak lain yang ada di kawasan Delta Niger beberapa minggu mendatang.
Kelompok pemberontak ini juga mengancam para karyawan perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di atas tanah mereka.
Akhir pekan lalu, MEND mengakhiri gencatan senjata dan mengancam melakukan aksi hebat.
Ancaman MEND ini menambah ketidakstabilan politik dan ekonomi di salah satu produsen utama minyak dunia itu.
Pengumuman itu juga merupakan pukulan telak bagi pemerintah di tengah ketidakpastian kesehatan presiden yang sudah lebih dari dua bulan dirawat di sebuah rumah sakit Arab Saudi.
Sakitnya kepala negara Nigeria itu telah memunculkan krisis politik yang serius.
Pada 25 Oktober 2009, MEND mengumumkan genjatan senjata sepihak guna mendukung terwujudnya perundingan dengan pihak pemerintah.
Namun setelah tiga bulan berjalan, kelompok ini menyimpulkan bahwa Pemerintah Nigeria tidak berniat mempertimbangkan tuntutan MEND akan kontrol sumberdaya dan tanah Delta Niger.
Karenanya, semua perusahaan minyak di Delta Niger dan para pekerjanya akan menjadi sasaran aksi MEND.
Pada Juni 2009, pemberontak Nigeria ini melancarkan serangan menjelang fajar terhadap fasilitas minyak Royal Dutch Shell.
Serangan itu bertepatan waktunya dengan kunjungan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Nigeria adalah produsen minyak terbesar Afrika namun, menurut Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), posisinya kemudian digantikan Angola.(R013/K004)
Pemberontak Nigeria Ancam Serang Fasilitas Minyak
3 Februari 2010 03:03 WIB
Kelompok pemberontak Nigeria/ilustrasi. (Foto:Istimewa)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: