Bangkok (ANTARA) - Kasus lokal COVID-19 pertama Thailand setelah 100 hari ditemukan memiliki tipe G, tipe yang sama yang menyebar ke seluruh dunia, kata Kementerian Kesehatan Masyarakat, Jumat.

Menurut data epidemiologi, COVID-19 jenis G cepat menular dibandingkan dengan tipe L dan S, kata dirjen Departemen Sains Medis Kementerian, Opas Karnkawinpong.

Opas, yang juga berperan penting di komite Thailand dalam mencegah penyebaran COVID-19, menyebutkan bahwa COVID-19 jenis G paling banyak ditemukan pada pendatang dan pelancong dari karantina oleh negara.

Ia juga mengatakan infeksi tipe G jarang terjadi di Thailand namun memperingatkan bahwa negara itu masih memprihatinkan sebab lebih banyak pekerja migran ilegal yang berupaya masuk ke Thailand guna mencari pekerjaan.

Menurut Opas, infeksi dapat dihindari jika semua orang patuh pada protokol kebersihan dasar, dengan menggunakan masker di luar ruangan dan rajin mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan.

Kasus lokal COVID-19 Thailand yang baru dialami seorang DJ yang bekerja di sebuah pub di Bangkok dan dijebloskan ke penjara atas tuduhan penyalahgunaan narkoba.

Usai dinyatakan positif COVID-19, otoritas langsung melacak semua orang yang melakukan kontak dengannya, dan lebih dari 1.000 orang menunjukkan hasil tes negatif.

Otoritas kesehatan meyakini bahwa DJ tersebut tertular di salah satu tempat kerjanya dari pendatang luar negeri.

Hingga kini, jumlah kumulatif infeksi COVID-19 di Thailand mencapai 3.461, dengan 3.312 pasien sembuh dan 91 kasus aktif sementara korban meninggal karena COVID-19 berjumlah 58 orang.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Virus Corona Indonesia berbeda dengan tiga tipe utama dunia

Baca juga: Menristek: Kebanyakan tipe virus corona Indonesia sama dengan Wuhan

Baca juga: Thailand berlakukan uji cepat corona bagi pengunjung internasional


Cerita Dubes RI soal COVID-19 di Negeri Gajah Putih