Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Golkar DPR menengerai satu kelompok dan individu tertentu sengaja mempersonalisasi Pansus Bank Century untuk mengalihkan perhatian rakyat dari kasus bank itu sekaligus ingin menghancurkan Partai Golkar.

"Kelompok atau individu itu tidak suka kepada kami yang menyuarakan kebenaran berdasarkan fakta yang jelas terkait kasus dana talangan Bank Century," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR Ade Komarudin dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.

Menurut Ade, isu yang dicetuskan kelompok atau individu itu serupa dan sebangun, tidak ada yang baru.

"Tampak sekali kelompok atau individu tersebut kebingungan dan kehilangan akal, tidak kuasa membalikkan situasi mengingat fakta dan data yang disampaikan di Pansus Century, terang benderang," katanya.

Ade mengemukakan, fraksinya sejak awal bekerja mengungkap kebenaran, bukan untuk menjatuhkan seseorang dan juga tidak berniat memakzulkan pemerintahan sah yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.

Ade Komarudin mengatakan, kelompok atau individu tersebut untuk membelokkan isu Century dari perhatian rakyat dengan menghembuskan isu seolah-seolah ada masalah pribadi antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan Menkeu Sri Mulyani.

"Upaya personalisasi ini gagal total, karena memang tidak ada masalah pribadi di antara keduanya," tegas Ade.

Gagal dengan isu itu, kata Ade, kelompok atau individu tersebut lalu mencoba mengadu Ketua Umum Partai Golkar dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seolah-olah sudah bersepakat mencopot Sri Mulyani.

"Isu ini pun gagal total. Presiden SBY menanggapi isu tersebut sebagai ajang adu domba antara Presiden SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar," katanya.

Sekarang, lanjut Ade, isu yang dihembuskan bukan lagi terhadap personalisasi antara Ketua Umum Partai Golkar dengan Menkeu, tapi beralih kepada Fraksi Partai Golkar DPR.

Seperti diberitakan oleh sebuah harian nasional, bahwa ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto mengatakan Gokar siap memakzulkan Wakil Presiden Boediono.

Dari rangkaian isu tersebut, menurutnya, tampak jelas kelompok atau individu tersebut sangat ketakutan Partai Golkar bisa mengungkap kebenaran.

"Partai Golkar sudah mengalami cobaan lebih hebat dari sekedar isu murahan seperti saat ini, tapi tetap saja tidak bisa memisahkan rakyat dengan Partai Golkar," pungkasnya.(*)