Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi di RAPBN 2021 jadi 5 persen
11 September 2020 11:28 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 yang semula ditargetkan berada di level antara 4,5 persen hingga 5,5 persen kini menjadi 5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi dari 4,5 persen hingga 5,5 persen tahun 2021 telah ditetapkan titiknya adalah 5 persen,” katanya dalam Raker bersama Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menuturkan perubahan target pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan keputusan tepat yang menggambarkan harapan dan kehati-hatian terhadap kondisi ketidakpastian pada 2021.
“Saya rasa ini adalah keputusan yang tepat. Sehingga kita untuk tetap waspada namun tidak kehilangan fokus untuk terus optimis di dalam mengatasi masalah,” katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta kaji ulang target pertumbuhan ekonomi 2021
Baca juga: DPR: Target pertumbuhan 2021 tunjukkan optimisme kebangkitan ekonomi
Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan inflasi untuk tahun depan ditetapkan 3 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditargetkan Rp14.600 sesuai dengan RAPBN 2021 yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, tingkat bunga SBN 10 tahun juga tetap 7,29 persen, harga minyak mentah Indonesia tetap 45 dolar AS, lifting minyak tetap 705 ribu barel per hari, serta lifting gas masih sama seperti dalam RAPBN 2021 yang disampaikan Presiden Joko Widodo yaitu 1.007 ribu barel setara minyak per hari.
“Yang berubah adalah cost recovery yang menurun dari 8,5 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dolar AS. Jadi turun 500 juta dolar AS,” ujarnya.
Kemudian untuk indikator pembangunan yaitu tingkat pengangguran pada 2021 ditargetkan dalam rentang 7,7 persen hingga 9,1 persen dan tingkat kemiskinan antara 9,2 persen hingga 9,7 persen.
“Gini ratio indeksnya dari 0,377 hingga 0,379 dan IPM 72,78 hingga 72,95,” ujarnya.
Selanjutnya, Nilai Tukar Petani (NTP) untuk tahun depan ditargetkan 102 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 104.
“Ini adalah yang menjadi basis asumsi kita untuk menghitung dari APBN 2021 dan sekaligus juga ada beberapa target pembangunan,” katanya.
Baca juga: Pemerintah usulkan pertumbuhan ekonomi 4,5 - 5,5 persen di RAPBN 2021
Baca juga: Apindo nilai target pertumbuhan ekonomi 2021 terlalu ambisius
Baca juga: Menkeu perkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 alami tekanan
“Pertumbuhan ekonomi dari 4,5 persen hingga 5,5 persen tahun 2021 telah ditetapkan titiknya adalah 5 persen,” katanya dalam Raker bersama Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menuturkan perubahan target pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan keputusan tepat yang menggambarkan harapan dan kehati-hatian terhadap kondisi ketidakpastian pada 2021.
“Saya rasa ini adalah keputusan yang tepat. Sehingga kita untuk tetap waspada namun tidak kehilangan fokus untuk terus optimis di dalam mengatasi masalah,” katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta kaji ulang target pertumbuhan ekonomi 2021
Baca juga: DPR: Target pertumbuhan 2021 tunjukkan optimisme kebangkitan ekonomi
Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan inflasi untuk tahun depan ditetapkan 3 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditargetkan Rp14.600 sesuai dengan RAPBN 2021 yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, tingkat bunga SBN 10 tahun juga tetap 7,29 persen, harga minyak mentah Indonesia tetap 45 dolar AS, lifting minyak tetap 705 ribu barel per hari, serta lifting gas masih sama seperti dalam RAPBN 2021 yang disampaikan Presiden Joko Widodo yaitu 1.007 ribu barel setara minyak per hari.
“Yang berubah adalah cost recovery yang menurun dari 8,5 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dolar AS. Jadi turun 500 juta dolar AS,” ujarnya.
Kemudian untuk indikator pembangunan yaitu tingkat pengangguran pada 2021 ditargetkan dalam rentang 7,7 persen hingga 9,1 persen dan tingkat kemiskinan antara 9,2 persen hingga 9,7 persen.
“Gini ratio indeksnya dari 0,377 hingga 0,379 dan IPM 72,78 hingga 72,95,” ujarnya.
Selanjutnya, Nilai Tukar Petani (NTP) untuk tahun depan ditargetkan 102 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 104.
“Ini adalah yang menjadi basis asumsi kita untuk menghitung dari APBN 2021 dan sekaligus juga ada beberapa target pembangunan,” katanya.
Baca juga: Pemerintah usulkan pertumbuhan ekonomi 4,5 - 5,5 persen di RAPBN 2021
Baca juga: Apindo nilai target pertumbuhan ekonomi 2021 terlalu ambisius
Baca juga: Menkeu perkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 alami tekanan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: