IHSG turun dalam terdampak diterapkannya kembali PSBB
10 September 2020 15:57 WIB
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis turun dalam terdampak akan diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pada Senin (14/9).
IHSG ditutup melemah 257,92 poin atau 5,01 persen ke posisi 5.891,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 48,24 poin atau 6 persen menjadi 756,12.
"Sentimen domestik yang berkembang pasti berkaitan dengan kebijakan pemerintah Pemprov DKI yang akan menerapkan PSBB total akibat meningkatnya COVID-19 cases menyebabkan aktivitas perekonomian di DKI berpotensi menjadi lesu. Sehingga bisa mengganggu stabilitas pada kinerja perekonomian nasional," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut Nafan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan dampak positif besar ke pasar.
"Untuk global market, akan menanti hasil penentuan suku bunga ECB yang diprediksikan tetap di level nol persen. Sementara itu, data US unemploymet claims juga akan dinantikan pasar," ujar Nafan.
Dibuka melemah, IHSG terus anjlok dan bahkan sempat menyentuh 5 persen pada sesi pertama hingga akhirnya perdagangan saham dibekukan sementara. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi di mana sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 5,94 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor industri dasar masing-masing minus 5,9 persen dan minus 5,62 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp663 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 723.174 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,94 miliar lembar saham senilai Rp10,3 triliun. Sebanyak 50 saham naik, 444 saham menurun, dan 97 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia pada Kamis sore antara lain indeks Nikkei menguat 202,93 poin atau 0,88 persen ke 23.235,47, indeks Hang Seng turun 155,39 poin atau 0,64 persen ke 24.313,54, dan indeks Straits Times melemah 16,91 atau 0,68 ke 2.482,42.
Baca juga: IHSG anjlok akibat PSBB, perdagangan saham sempat dibekukan sementara
Baca juga: Jakarta PSBB lagi, DPR ingatkan tetap jaga stabilitas sistem keuangan
IHSG ditutup melemah 257,92 poin atau 5,01 persen ke posisi 5.891,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 48,24 poin atau 6 persen menjadi 756,12.
"Sentimen domestik yang berkembang pasti berkaitan dengan kebijakan pemerintah Pemprov DKI yang akan menerapkan PSBB total akibat meningkatnya COVID-19 cases menyebabkan aktivitas perekonomian di DKI berpotensi menjadi lesu. Sehingga bisa mengganggu stabilitas pada kinerja perekonomian nasional," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut Nafan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan dampak positif besar ke pasar.
"Untuk global market, akan menanti hasil penentuan suku bunga ECB yang diprediksikan tetap di level nol persen. Sementara itu, data US unemploymet claims juga akan dinantikan pasar," ujar Nafan.
Dibuka melemah, IHSG terus anjlok dan bahkan sempat menyentuh 5 persen pada sesi pertama hingga akhirnya perdagangan saham dibekukan sementara. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi di mana sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 5,94 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor industri dasar masing-masing minus 5,9 persen dan minus 5,62 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp663 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 723.174 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,94 miliar lembar saham senilai Rp10,3 triliun. Sebanyak 50 saham naik, 444 saham menurun, dan 97 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia pada Kamis sore antara lain indeks Nikkei menguat 202,93 poin atau 0,88 persen ke 23.235,47, indeks Hang Seng turun 155,39 poin atau 0,64 persen ke 24.313,54, dan indeks Straits Times melemah 16,91 atau 0,68 ke 2.482,42.
Baca juga: IHSG anjlok akibat PSBB, perdagangan saham sempat dibekukan sementara
Baca juga: Jakarta PSBB lagi, DPR ingatkan tetap jaga stabilitas sistem keuangan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: