Batam (ANTARA) - Bank Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam optimistis ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan III tahun 2020 akan membaik setelah terkontraksi cukup dalam pada triwulan II-2020, seiring dengan semakin longgarnya aktivitas ekonomi di sejumlah daerah.

"Kami melihat Q3 lebih baik dibanding Q2," kata Kepala Perwakilan BI Kepri Musni H K Atmaja dalam webinar di Batam, Kepri, Kamis.

Ia menilai terdapat beberapa indikator yang membuat rasa optimistis meningkat, di antaranya indeks industri negara-negara mitra dagang yang membaik, ekspor nonmigas juga naik, pertumbuhan kredit pun demikian.

Baca juga: IMF sebut ekonomi dunia mulai membaik tetapi belum merata

Selain itu, BI juga mencermati penggunaan listrik industri tumbuh, menandakan aktivitas mulai bergerak kembali.

BI mengingatkan sejumlah risiko yang dapat mengganggu kinerja ekonomi pada triwulan III dan IV di antaranya peningkatan jumlah orang yang terinfeksi CPVID-19, yang mendorong masyarakat mengurangi aktivitas sosial, penurunan harga minyak dan gas bumi serta penundaan realisasi investasi dari swasta.

Meski mulai membaik pada trwiwulan III-2020, namun BI menilai secara keseluruhan 2020, pertumbuhan ekonomi Kepri masih di bawah 2019.

Baca juga: Masyarakat kelas atas diimbau genjot konsumsi, bantu ekonomi tumbuh

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid juga menyampaikan optimisme perbaikan ekonomi Kepri pada triwulan III dan IV-2020. "Kami optimistis pada Q3 dan Q4," kata dia.

Dengan kondisi kontraksi cukup dalam pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai nol pada 2020. Namun akan tumbuh kembali di 2021.