Jakarta (ANTARA) - Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) mempertanyakan aksebilitas para penyandang disabilitas untuk transpotasi laut di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"Catatan kami, sekitar 1.700 lansia dan disabilitas di Kepulauan Seribu, berdasarkan data penerima bantuan sembako," kata Advisor GAUN, David Tjahjana dalam fokus group diskusi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) melalui media daring, Rabu.

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu tertinggi Agustus 2020

David mempertanyakan seberapa jauh operator transportasi laut menyediakan fasilitas untuk para disabilitas, dimana mereka memiliki mobilitas kebutuhan antar pulau atau pun dari Kepulauan Seribu ke daratan Jakarta.

Selain itu, ketersediaan jaket keselamatan di kapal juga menjadi catatan dimana informasi jumlah yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penumpang.

Baca juga: Transportasi air swasta paling dominan di Kepulauan Seribu

Ketua Koperasi Angkutan Laut Kepulauan Seribu (Kalbu) Rojali menyatakan keselamatan merupakan faktor utama keselamatan transportasi di perairan.

Para pemilik kapal angkutan laut tradisional khususnya kapal kayu, harus melengkapi semua syarat berlayar, salah satunya jumlah jaket keselamatan.

Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu ungkap warga inginkan tiket kapal terjangkau

"Kalau tidak mencukupi, mereka tidak akan diberikan surat izin berlayar oleh syahbandar," kata Rojali.

Rojali berharap dengan adanya sistem peremajaan untuk kapal tradisional angkutan perairan, akan menjadi aman dan nyaman untuk semua pengguna jasa angkutan laut.

DTKJ menggelar fokus grup diskusi sejak Selasa (8/9) hingga Rabu (9/9) dengan tema "Penyelenggaraan Transportasi berkeadilan di Kepulauan Seribu".