Peran penyuluh pertanian perlu diperkuat program pemupukan yang tepat
9 September 2020 17:13 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk Urea bersubsidi untuk didistribusikan ke wilayah Kota, Kabupaten Bogor dan Depok di Gudang Lini 3, PT Pupuk Kujang, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Jakarta (ANTARA) - Peran penyuluh pertanian perlu diperkuat dengan aktivitas pemupukan yang tepat sehingga dapat mendorong efektivitas kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani.
"Saya mendorong pemerintah perlu memperkuat peranan penyuluh pertanian untuk terus melakukan sosialisasi program pemupukan yang efisien dan tepat sesuai dengan kadar kebutuhan hara tanah," kata Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu
Menurut Johan, masih banyak persoalan implementasi dari kebijakan pupuk bersubsidi yang berakibat merugikan petani dan sejumlah masalah lain mulai dari rendahnya verifikasi dan validasi data, persoalan distribusi pupuk dan banyaknya penyelewengan di lapangan yang berdampak pada kelangkaan pupuk di daerah.
Ia juga menyoroti mengenai semakin banyak konsumsi pupuk tidak berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas sektor pertanian, yang hal tersebut juga menjadi tantangan dunia pertanian di masa depan.
Saat ini perlu perbaikan manajemen distribusi pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna demi peningkatan produktivitas pertanian.
Johan berharap pemerintah mesti memberikan pencerahan kepada petani dengan konsep pemupukan berimbang lengkap, dengan cara memberi rekomendasi pupuk spesifik.
Ia melihat bahwa jika pemerintah ingin meningkatkan produksi pertanian terutama pada masa pandemi ini, maka alokasi pupuk bersubsidi untuk petani mesti juga ditingkatkan dengan cara meningkatkan alokasi anggaran subsidi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan petani.
Baca juga: Sumsel perlu banyak wirausaha pertanian untuk pulihkan ekonomi
Baca juga: Meski pandemi COVID-19, Kementan sebut penyuluh tetap dampingi petani
Baca juga: Bertemu Menpan RB, Mentan bahas penguatan penyuluh sampai kecamatan
"Saya mendorong pemerintah perlu memperkuat peranan penyuluh pertanian untuk terus melakukan sosialisasi program pemupukan yang efisien dan tepat sesuai dengan kadar kebutuhan hara tanah," kata Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu
Menurut Johan, masih banyak persoalan implementasi dari kebijakan pupuk bersubsidi yang berakibat merugikan petani dan sejumlah masalah lain mulai dari rendahnya verifikasi dan validasi data, persoalan distribusi pupuk dan banyaknya penyelewengan di lapangan yang berdampak pada kelangkaan pupuk di daerah.
Ia juga menyoroti mengenai semakin banyak konsumsi pupuk tidak berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas sektor pertanian, yang hal tersebut juga menjadi tantangan dunia pertanian di masa depan.
Saat ini perlu perbaikan manajemen distribusi pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna demi peningkatan produktivitas pertanian.
Johan berharap pemerintah mesti memberikan pencerahan kepada petani dengan konsep pemupukan berimbang lengkap, dengan cara memberi rekomendasi pupuk spesifik.
Ia melihat bahwa jika pemerintah ingin meningkatkan produksi pertanian terutama pada masa pandemi ini, maka alokasi pupuk bersubsidi untuk petani mesti juga ditingkatkan dengan cara meningkatkan alokasi anggaran subsidi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan petani.
Baca juga: Sumsel perlu banyak wirausaha pertanian untuk pulihkan ekonomi
Baca juga: Meski pandemi COVID-19, Kementan sebut penyuluh tetap dampingi petani
Baca juga: Bertemu Menpan RB, Mentan bahas penguatan penyuluh sampai kecamatan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: