Indonesia sedang mewujudkan satu data, sebut IATI
9 September 2020 15:50 WIB
Ketua Umum Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) sekaligus Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr Hammam Riza. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) sekaligus Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Hammam Riza mengatakan Indonesia saat ini sedang berusaha mewujudkan satu data Indonesia.
"Upaya untuk mewujudkannya akan menarik jika kita melaksanakan sesuai dengan kebutuhan," katanya saat diskusi daring dengan tema "Menyoal Data Bansos COVID-19 Pentingnya Audit Teknologi untuk Menguraikan Ketidakharmonisan Data: di Jakarta, Rabu.
Terlebih lagi, kata dia, upaya tersebut dikaitkan dalam konteks penerimaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 di Tanah Air.
Ia mengatakan hal tersebut penting sekali. Sebab, sumber penyelenggaraan bansos COVID-19 melibatkan banyak kementerian dan lembaga sesuai target penerima bantuan.
Penerima bansos melibatkan seluruh masyarakat di Tanah Air yang betul-betul terdampak COVID-19 dengan sumber pendanaan di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota termasuk lembaga swasta.
Luasnya cakupan yang berkaitan dengan bansos tersebut tentunya harus disertai dengan pemantauan, pengendalian termasuk menyinergikan penyelenggaraan bantuan tersebut.
"Sekali lagi, kita tahu data harus bisa membuktikan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, akuntabel dan demokratis," katanya.
Ia mengatakan momentum pandemi COVID-19 betul-betul menjadi satu contoh layanan publik berbasis teknologi informasi. Sebab, saat ini mengharuskan pelayanan berbicara tentang digitalisasi atau transformasi digital.
Namun, kata dia, pertanyaannya adalah apakah digitalisasi yang digunakan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tentunya hanya bisa dibuktikan dengan keakuratan data dan kejernihan serta proses yang akuntabel.
"Ini semua menjadikan pertanyaan bagi kita sudahkah kita melakukan harmonisasi data," demikian Hammam Riza.
Baca juga: Komisi VIII DPR minta hanya satu data kemiskinan di Kemensos
Baca juga: Perpres Satu Data Indonesia hindarkan permasalahan kekacauan pendataan
Baca juga: Menteri PPN sebut Satu Data Indonesia dukung pemulihan dampak Corona
Baca juga: BIG siap bersinergi wujudkan program Satu Data Indonesia
"Upaya untuk mewujudkannya akan menarik jika kita melaksanakan sesuai dengan kebutuhan," katanya saat diskusi daring dengan tema "Menyoal Data Bansos COVID-19 Pentingnya Audit Teknologi untuk Menguraikan Ketidakharmonisan Data: di Jakarta, Rabu.
Terlebih lagi, kata dia, upaya tersebut dikaitkan dalam konteks penerimaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 di Tanah Air.
Ia mengatakan hal tersebut penting sekali. Sebab, sumber penyelenggaraan bansos COVID-19 melibatkan banyak kementerian dan lembaga sesuai target penerima bantuan.
Penerima bansos melibatkan seluruh masyarakat di Tanah Air yang betul-betul terdampak COVID-19 dengan sumber pendanaan di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota termasuk lembaga swasta.
Luasnya cakupan yang berkaitan dengan bansos tersebut tentunya harus disertai dengan pemantauan, pengendalian termasuk menyinergikan penyelenggaraan bantuan tersebut.
"Sekali lagi, kita tahu data harus bisa membuktikan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, akuntabel dan demokratis," katanya.
Ia mengatakan momentum pandemi COVID-19 betul-betul menjadi satu contoh layanan publik berbasis teknologi informasi. Sebab, saat ini mengharuskan pelayanan berbicara tentang digitalisasi atau transformasi digital.
Namun, kata dia, pertanyaannya adalah apakah digitalisasi yang digunakan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tentunya hanya bisa dibuktikan dengan keakuratan data dan kejernihan serta proses yang akuntabel.
"Ini semua menjadikan pertanyaan bagi kita sudahkah kita melakukan harmonisasi data," demikian Hammam Riza.
Baca juga: Komisi VIII DPR minta hanya satu data kemiskinan di Kemensos
Baca juga: Perpres Satu Data Indonesia hindarkan permasalahan kekacauan pendataan
Baca juga: Menteri PPN sebut Satu Data Indonesia dukung pemulihan dampak Corona
Baca juga: BIG siap bersinergi wujudkan program Satu Data Indonesia
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: