Washington (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, Selasa mengecam pemboman beruntun di ibu kota Irak, Baghdad, Senin dan Selasa, dan mengatakan bahwa para pelaku ledakan tak berhasil menyimpangkan proses demokrasi di Irak.

Hillary menyampaikan pernyataan belasungkawa dalam satu siaran pers, dan mengatakan bahwa para pelaku teror yang berniat melakukan tindakan kejahatan itu bertujuan menimbulkan ketakutan di kalangan rakyat Irak.

"Namun mereka tidak berhasil" untuk menyimpangkan proses demokrasi di Irak dan pemilihan umum mendatang, katanya.

Sedikitnya 18 orang tewas dan sekitar 80 orang lainnya cedera ketika pelaku bom bunuh diri menggunakan bus mini menabrak satu gedung polisi di Baghdad pusat, Selasa.

Dalam tiga ledakan mematikan yang ditargetkan pada beberapa hotel di kota tersebut, Senin, menewaskan sedikitnya 36 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Irak akan melaksanakan pemilihan parlemen yang pelik pada 7 Maret, dan baru-baru ini, serangan bom mobil makin meningkatkan kecemasan terbaru mengenai memburuknya situasi keamanan di negara tersebut.(*)