Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, mencatatkan penambahan 13 kasus positif COVID-19 yang berasal dari tes usap yang dilakukan di daerah itu dan merupakan catatan penambahan positif terbanyak dalam satu hari.

"Dari 13 kasus positif yang didapatkan hari ini, empat pasien diantaranya merupakan warga daerah lain yang didapatkan dari tes yang dilakukan di Payakumbuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Payakumbuh, Bakhrizal di Payakumbuh, Selasa.

Setelah itu, Kota Payakumbuh juga mendapatkan penambahan kasus positif yang berasal dari hasil pelacakan dan tes yang dilakukan oleh Kota Padang, sehingga penambahan untuk Kota Payakumbuh berjumlah sepuluh orang.

"Jumlah penambahan 10 kasus positif ini juga menjadi yang terbanyak semenjak adanya kasus positif di Payakumbuh. Ini harus menjadi perhatian kita semua," ujarnya.

Baca juga: Seorang perawat positif COVID-19, ICU RSUD Payakumbuh tutup sementara

Baca juga: Sejumlah karyawan bank di Payakumbuh positif COVID-19


Kesepuluh pasien positif itu adalah FF (35) lelaki warga Payolansek Payakumbuh Barat, MA (32) perempuan warga Bonai Payakumbuh Barat, HS (28) perempuan warga Koto Kociak Kubu Tapak Rajo Payakumbuh Utara, LD (56) perempuan warga Koto Tangah Payakumbuh Barat.

Selanjutnya, JM (54) lelaki warga Koto Tangah Payakumbuh Barat, RM (31) lelaki, warga Bonai Payakumbuh Barat, DVM (8) perempuan warga Koto Tangah Payakumbuh Barat, FNH (21) Perempuan yang indekos di Kota Payakumbuh, SD (38) lelaki warga Pakan Sinayan Payakumbuh Barat dan MSBR (32) lelaki warga Tanjuang Pauah Payakumbuh Barat.

"Penyebarannya memang didominasi dari kasus positif sebelumnya yang ada di Kota Payakumbuh dan kebanyakan juga dari kluster CM karyawan bank," kata dia.

Ia menambahkan bahwa meningkatnya penambahan kasus positif di Payakumbuh tidak terlepas dari mulai lengahnya masyarakat dengan protokol kesehatan.

"Sebenarnya ini yang kami takutkan, bahwa kasus akan meningkat secara drastis di gelombang kedua. Ini yang selalu kami wanti-wanti sebelumnya, bahwa era normal baru bukan berarti melepas kebiasaan dalam menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Meskipun meningkatnya kasus juga tidak terlepas dari keinginan pihaknya "mencari kasus" positif dengan melakukan tracing dan tracking. Bahkan pihaknya beberapa waktu lalu juga telah melakukan tes usap massal kepada personel TNI, guru, masyarakat dan saat ini kepada personel polisi.

"Kalau dari persentase, kami sudah melakukan tes kepada lima persen warga dan itu hanya lebih sedikit dari Kota Padang Panjang. Dari segi jumlah, kurang lebih sudah ada 7.000 yang kami tes," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa pemerintah sama sekali tidak melarang masyarakat melaksanakan kegiatan sehari-hari asalkan masyarakat terus menjaga diri dengan melaksanakan dan menjalankan protokol kesehatan.

"Contohnya saja saya sendiri, saya sudah berapa kali kontak dengan pasien positif. Alhamdulillah saya belum positif dalam beberapa kali tes," ujarnya.

Untuk itu Bakhrizal mengimbau agar masyarakat kembali menjalankan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah, jika seluruh masyarakat melaksanakannya, pihaknya optimis penyebaran COVID-19 di Payakumbuh akan dapat ditekan.*

Baca juga: Begini alasan keluarga buka paksa peti jenazah pasien COVID-19

Baca juga: Kisah Wakil Wali Kota Payakumbuh positif COVID-19