Sorong (ANTARA) - Wali Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Lambert Jitmau mengatakan bahwa penutupan Bandara Domine Eduard Osok dan Pelabuhan Kota Sorong masih dipertimbangkan sehingga belum diberlakukan di tengah peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah itu.
"Jumlah kasus positif COVID-19 terus meningkat namun saya masih mempertimbangkan untuk memutuskan apakah menutup bandara dan pelabuhan atau tidak," katanya di Sorong, Selasa.
Dia mengatakan bahwa peningkatan dan penurunan kasus COVID-19 di Kota Sorong tergantung pada kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran COVID-19.
Karena itu, ia berharap agar masyarakat Kota Sorong menaati protokol kesehatan untuk menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 itu.
Menurut dia ada informasi yang beredar bahwa bandara dan pelabuhan akan ditutup dalam waktu dekat sehingga membuat keresahan masyarakat.
Atas informasi semacam itu, wali kota menegaskan hal tidak benar karena pemerintah daerah belum mengambil keputusan.
Dikatakan bahwa penutupan bandara dan pelabuhan masih dipertimbangkan karena pemerintah harus mengambil kebijakan yang arif dan bijaksana bagi masyarakat Kota Sorong
"Kalaupun ada pembatasan akses penutupan bandara dan pelabuhan akan diberitahukan satu atau dua pekan sebelumnya kepada masyarakat," demikian Lambert Jitmau.
Baca juga: Bertambah 21, positif COVID-19 Kota Sorong-Papua Barat naik 233 kasus
Baca juga: Wali Kota: Sorong ditutup jika situasi dinyatakan darurat
Baca juga: Sorong tutup bandara dan pelabuhan untuk penumpang
Baca juga: Penumpang di Bandara Manokwari turun drastis, dampak pandemi COVID-19
Penutupan bandara-pelabuhan Sorong masih dipertimbangkan
8 September 2020 17:46 WIB
Wali Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Lambert Jitmau. ANTARA/Ernes Kakisina/am.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: