Bulu tangkis
Sakit flu, Greysia Polii mundur dari Simulasi Piala Uber
8 September 2020 17:23 WIB
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) disaksikan rekannya Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke arah lawannya asal Kanada Kristen Tsai dan Rachel Honderich pada pertandingan babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Greysia Polii batal tampil dalam ajang Simulasi Piala Uber 2020 yang akan digelar pada 9-11 September 2020 di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur karena sedang mengalami sakit flu.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, mundurnya Greysia menyebabkan adanya perubahan komposisi ganda putri di tim Banteng untuk simulasi tersebut.
Selain itu, posisi Greysia juga nantinya akan digantikan oleh salah satu pemain muda pelatnas Cipayung Meilysa Trias Puspita Sari dan berpasangan dengan Allessya Rose.
“Greysia tidak bisa ikut simulasi karena sedang sakit flu. Jadi, Apriyani akan berpasangan dengan pemain muda Amallia Cahaya Pratiwi. Sedangkan Meilysa Trias Puspita Sari berpasangan dengan Allessya Rose,” kata Susy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Hasil tes swab belum keluar, Simulasi Piala Uber 2020 diundur
Sementara itu Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian menuturkan bahwa dengan mundurnya Greysia dan Apriyani dipasangkan dengan pemain muda, maka yang menjadi pasangan unggulan, yaitu Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
“Sekarang yang menjadi fokus utama adalah pasangan Fadia/Ribka. Kemarin mereka bisa juara di turnamen Internal PBSI. Sekarang kita lihat, apakah mereka bisa tampil konsisten seperti waktu di turnamen Internal,“ tutur Eng.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan persiapan yang dilakukan oleh tim ganda putri kurang lebih sama seperti persiapan jelang turnamen-turnamen biasanya.
"Persiapannya sama seperti kalau mau tanding di turnamen lainnya. Intensitas latihan disesuaikan dengan kebutuhan pemain. Karena ini ajang simulasi, maka kami jadikan
kesempatan ini untuk mempersiapkan diri Piala Uber," ungkap Eng.
Baca juga: Greysia/Febby peroleh posisi ketiga turnamen internal PBSI
Baca juga: Tim Rajawali juara Simulasi Piala Thomas 2020
Baca juga: PBSI siap gelar simulasi Piala Thomas-Uber 2020
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, mundurnya Greysia menyebabkan adanya perubahan komposisi ganda putri di tim Banteng untuk simulasi tersebut.
Selain itu, posisi Greysia juga nantinya akan digantikan oleh salah satu pemain muda pelatnas Cipayung Meilysa Trias Puspita Sari dan berpasangan dengan Allessya Rose.
“Greysia tidak bisa ikut simulasi karena sedang sakit flu. Jadi, Apriyani akan berpasangan dengan pemain muda Amallia Cahaya Pratiwi. Sedangkan Meilysa Trias Puspita Sari berpasangan dengan Allessya Rose,” kata Susy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Hasil tes swab belum keluar, Simulasi Piala Uber 2020 diundur
Sementara itu Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian menuturkan bahwa dengan mundurnya Greysia dan Apriyani dipasangkan dengan pemain muda, maka yang menjadi pasangan unggulan, yaitu Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
“Sekarang yang menjadi fokus utama adalah pasangan Fadia/Ribka. Kemarin mereka bisa juara di turnamen Internal PBSI. Sekarang kita lihat, apakah mereka bisa tampil konsisten seperti waktu di turnamen Internal,“ tutur Eng.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan persiapan yang dilakukan oleh tim ganda putri kurang lebih sama seperti persiapan jelang turnamen-turnamen biasanya.
"Persiapannya sama seperti kalau mau tanding di turnamen lainnya. Intensitas latihan disesuaikan dengan kebutuhan pemain. Karena ini ajang simulasi, maka kami jadikan
kesempatan ini untuk mempersiapkan diri Piala Uber," ungkap Eng.
Baca juga: Greysia/Febby peroleh posisi ketiga turnamen internal PBSI
Baca juga: Tim Rajawali juara Simulasi Piala Thomas 2020
Baca juga: PBSI siap gelar simulasi Piala Thomas-Uber 2020
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: