Dubes Inggris harap jumlah penerima Chevening 2021/2022 kembali normal
8 September 2020 16:25 WIB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins (tengah-kiri) dan Kepala Program Chevening di Indonesia Nick Faulkner (atas-kanan) memaparkan tentang program beasiswa Chevening untuk periode 2021/2022 secara virtual, Selasa (8/9/2020). (ANTARA/Suwanti)
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan bahwa ia berharap situasi tahun depan bisa kembali normal, terkait dengan penurunan jumlah penerima beasiswa Chevening yang disediakan Pemerintah Inggris tahun ini akibat pandemi COVID-19.
"Ada dampak pandemi pada program, misalnya kami memangkas jumlah peserta yang diberangkatkan tahun ini dari (tahun sebelumnya) 62 menjadi 51. Kami harap tahun depan bisa kembali mendekati normal," kata Jenkins dalam peluncuran Aplikasi Beasiswa Chevening 2021/2022 secara virtual, Selasa.
Menurut Dubes Jenkins, pandemi COVID-19 juga memengaruhi sejumlah aspek lain dalam program beasiswa ini. Aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Inggris akan mewajibkan pelajar maupun pendatang umum dari luar negeri untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
Universitas di Inggris juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing yang bertujuan untuk sebisa mungkin mempertahankan pengalaman belajar tradisional secara tatap muka, meskipun harus diselingi dengan perkuliahan daring.
"Kami yakin bahwa program ini akan terus berlanjut. Selagi COVID-19 masih berlangsung, kami tentu akan mengambil langkah kesehatan, namun kami tak merasa bahwa hal itu akan mengurangi kesenangan para pelajar untuk menikmati kuliahnya," ujar Jenkins.
Nick Faulkner, Kepala Program Chevening di Indonesia, menambahkan bahwa pandemi juga berdampak pada sesi wawancara pelamar beasiswa tahun ini yang harus dialihkan dari sistem tatap muka langsung menjadi sistem virtual.
Di samping itu, keterampilan berbahasa Inggris tidak akan diminta sebagai persyaratan dalam seleksi beasiswa Chevening untuk tahun depan.
"Khusus untuk program Chevening 2021/2022 hal itu sudah dihilangkan. Namun, para pelamar harus mendapat penawaran tanpa syarat (unconditional offer) dari universitas di Inggris, dan universitas itulah yang akan meminta persyaratan tingkat kemampuan bahasa Inggris," kata Faulkner.
Beasiswa Chevening ditawarkan oleh Pemerintah Inggris kepada pelamar dari Indonesia dan Timor Leste untuk mengambil gelar master selama satu tahun perkuliahan di universitas negara itu.
Dengan Chevening, penerima mendapatkan beasiswa penuh yang mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Penerimaan aplikasi untuk periode 2021/2022 berlangsung mulai 3 September hingga 3 November 2020.
Baca juga: Dubes Inggris ingin lebih banyak pendaftar Chevening dari luar Jawa
Baca juga: Calon penerima beasiswa Chevening mendapat bimbingan Asosiasi Alumni
"Ada dampak pandemi pada program, misalnya kami memangkas jumlah peserta yang diberangkatkan tahun ini dari (tahun sebelumnya) 62 menjadi 51. Kami harap tahun depan bisa kembali mendekati normal," kata Jenkins dalam peluncuran Aplikasi Beasiswa Chevening 2021/2022 secara virtual, Selasa.
Menurut Dubes Jenkins, pandemi COVID-19 juga memengaruhi sejumlah aspek lain dalam program beasiswa ini. Aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Inggris akan mewajibkan pelajar maupun pendatang umum dari luar negeri untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
Universitas di Inggris juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing yang bertujuan untuk sebisa mungkin mempertahankan pengalaman belajar tradisional secara tatap muka, meskipun harus diselingi dengan perkuliahan daring.
"Kami yakin bahwa program ini akan terus berlanjut. Selagi COVID-19 masih berlangsung, kami tentu akan mengambil langkah kesehatan, namun kami tak merasa bahwa hal itu akan mengurangi kesenangan para pelajar untuk menikmati kuliahnya," ujar Jenkins.
Nick Faulkner, Kepala Program Chevening di Indonesia, menambahkan bahwa pandemi juga berdampak pada sesi wawancara pelamar beasiswa tahun ini yang harus dialihkan dari sistem tatap muka langsung menjadi sistem virtual.
Di samping itu, keterampilan berbahasa Inggris tidak akan diminta sebagai persyaratan dalam seleksi beasiswa Chevening untuk tahun depan.
"Khusus untuk program Chevening 2021/2022 hal itu sudah dihilangkan. Namun, para pelamar harus mendapat penawaran tanpa syarat (unconditional offer) dari universitas di Inggris, dan universitas itulah yang akan meminta persyaratan tingkat kemampuan bahasa Inggris," kata Faulkner.
Beasiswa Chevening ditawarkan oleh Pemerintah Inggris kepada pelamar dari Indonesia dan Timor Leste untuk mengambil gelar master selama satu tahun perkuliahan di universitas negara itu.
Dengan Chevening, penerima mendapatkan beasiswa penuh yang mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Penerimaan aplikasi untuk periode 2021/2022 berlangsung mulai 3 September hingga 3 November 2020.
Baca juga: Dubes Inggris ingin lebih banyak pendaftar Chevening dari luar Jawa
Baca juga: Calon penerima beasiswa Chevening mendapat bimbingan Asosiasi Alumni
Pewarta: Suwanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: