Pemkab Kepulauan Seribu ungkap warga inginkan tiket kapal terjangkau
8 September 2020 15:48 WIB
Sejumlah turis domestik berwisata di Pantai Perawan, Pulau Pari, yang menjadi salah satu dari sekian banyak tujuan wisata bahari di Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (19/11/2017). ANTARA FOTO/R. Rekotomo/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu mengungkapkan warga di wilayahnya menginginkan harga tiket kapal yang terjangkau untuk mendukung mobilitas.
"Keinginan masyarakat terhadap fasilitas transportasi laut di Kepulauan Seribu yang utama tentunya harga tiket yang murah. Karena semua inginnya yang murah, terjangkau, dan mudah diakses," ujar Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kepulauan Seribu Endro M. Prabowo dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan secara daring oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan tema 'Penyelenggaraan Transportasi Berkeadilan di Kepulauan Seribu', Selasa.
Baca juga: Warga Kepulauan Seribu membutuhkan kapal jenazah
Endro mengatakan saat ini harga tiket kapal menuju kawasan-kawasan di Kepulauan Seribu masih beragam mulai dari Rp25.000 hingga yang termahal Rp350.000.
Tentunya warga Kepulauan Seribu mengharapkan biaya yang dikeluarkan dapat lebih murah lagi sehingga mobilitas warga dapat lebih mudah.
Harapan lainnya, warga Kepulauan Seribu menginginkan penambahan jumlah armada kapal yang dapat digunakan sebagai alat transportasi.
Baca juga: ASN Kepulauan Seribu diminta produktif dan inovatif
Tidak hanya kapal, warga juga mengharapkan transportasi dukungan di darat yang menunjang turut tersedia di Pelabuhan yang menjadi akses bagi warga Kepulauan Seribu saat akan berpergian ke sejumlah lokasi.
"Nah jika itu terpenuhi tidak lagi ada warga atau wisatawan bingung, jika di pelabuhan akan terintegrasi moda-moda transportasi yang memang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta ataupun Kementerian Perhubungan," ujar Endro.
Selanjutnya harapan transportasi masyarakat di Kepulauan Seribu adalah pembangunan fasilitas dermaga di pelabuhan dengan pelayanan yang baik dan nyaman.
Baca juga: 3.296 wisatawan berlibur di Kepulauan Seribu
"Dermaga atau pelabuhan kan untuk kawasan yang menjadi tempat wisata adalah pintu atau gerbang masuk ya. Sementara dermaga yang saat ini kita miliki hanya tempat untuk mepet kapal doang atau tempat berlabuh saja. Jadi kurang nyaman jika ada terik matahari atau hujan nanti penumpang baik wisatawan atau warga kurang terlindungi saat berada di situ," kata Endro.
Untuk diketahui, Kepulauan Seribu saat ini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah RI 50/2011 dan juga termasuk dalam kawasan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) DKI Jakarta namun nampaknya masih banyak hal yang perlu dioptimalkan.
Rencana awal pada 2020 Kepulauan Seribu akan memiliki dermaga dengan desain kekinian di tiga Pulau yaitu Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Tidung, namun rencana itu harus tertunda akibat pandemi COVID-19.
"Keinginan masyarakat terhadap fasilitas transportasi laut di Kepulauan Seribu yang utama tentunya harga tiket yang murah. Karena semua inginnya yang murah, terjangkau, dan mudah diakses," ujar Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kepulauan Seribu Endro M. Prabowo dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan secara daring oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan tema 'Penyelenggaraan Transportasi Berkeadilan di Kepulauan Seribu', Selasa.
Baca juga: Warga Kepulauan Seribu membutuhkan kapal jenazah
Endro mengatakan saat ini harga tiket kapal menuju kawasan-kawasan di Kepulauan Seribu masih beragam mulai dari Rp25.000 hingga yang termahal Rp350.000.
Tentunya warga Kepulauan Seribu mengharapkan biaya yang dikeluarkan dapat lebih murah lagi sehingga mobilitas warga dapat lebih mudah.
Harapan lainnya, warga Kepulauan Seribu menginginkan penambahan jumlah armada kapal yang dapat digunakan sebagai alat transportasi.
Baca juga: ASN Kepulauan Seribu diminta produktif dan inovatif
Tidak hanya kapal, warga juga mengharapkan transportasi dukungan di darat yang menunjang turut tersedia di Pelabuhan yang menjadi akses bagi warga Kepulauan Seribu saat akan berpergian ke sejumlah lokasi.
"Nah jika itu terpenuhi tidak lagi ada warga atau wisatawan bingung, jika di pelabuhan akan terintegrasi moda-moda transportasi yang memang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta ataupun Kementerian Perhubungan," ujar Endro.
Selanjutnya harapan transportasi masyarakat di Kepulauan Seribu adalah pembangunan fasilitas dermaga di pelabuhan dengan pelayanan yang baik dan nyaman.
Baca juga: 3.296 wisatawan berlibur di Kepulauan Seribu
"Dermaga atau pelabuhan kan untuk kawasan yang menjadi tempat wisata adalah pintu atau gerbang masuk ya. Sementara dermaga yang saat ini kita miliki hanya tempat untuk mepet kapal doang atau tempat berlabuh saja. Jadi kurang nyaman jika ada terik matahari atau hujan nanti penumpang baik wisatawan atau warga kurang terlindungi saat berada di situ," kata Endro.
Untuk diketahui, Kepulauan Seribu saat ini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah RI 50/2011 dan juga termasuk dalam kawasan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) DKI Jakarta namun nampaknya masih banyak hal yang perlu dioptimalkan.
Rencana awal pada 2020 Kepulauan Seribu akan memiliki dermaga dengan desain kekinian di tiga Pulau yaitu Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Tidung, namun rencana itu harus tertunda akibat pandemi COVID-19.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: