Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan terus mendorong program padat karya tunai Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan membedah 400 rumah di Tabanan Bali.

"Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi MBR. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dikatakannya, guna lebih meningkatkan kualitas program BSPS, telah diterbitkan Keputusan Menteri PUPR No. 158 tahun 2019 yang menaikkan besaran nilai BSPS.

Kenaikan dana BSPS untuk dua kategori tersebut, lanjutnya, yakni Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (PKRS) dan Pembangunan Rumah Baru Swadaya (PBRS).

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV Suparman, pada tahun 2020 Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Jawa IV memberikan bantuan bedah rumah untuk 3.000 unit rumah tidak layak huni di Bali, termasuk 400 rumah di Kabupaten Tabanan.

"Dengan adanya program BSPS tidak hanya membantu warga untuk memiliki rumah yang layak huni, melainkan juga memberikan penghasilan kepada tukang/pekerja selama masa pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19," kata Suparman.

Sebanyak 400 unit bantuan bedah rumah diterima oleh masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Tabanan yang tersebar di 17 desa.

Beberapa desa yang mendapatkan bantuan bedah rumah antara lain Desa Mundeh 30 unit, Mundeh Kangin 20 unit, Lumbung 20 unit, Angkah 20 unit, Mundeh Kauh 20 unit, Wanagiri 40 unit, Wanagiri Kauh 20 unit, Selemadeg 20 unit, Kerambitan 25 unit, Sembunggede 25 unit, Timpag 20 unit, Gunung Salak 20 unit, Gadungan 40 unit, Timpag 20 unit, Petiga 20 unit, Tegal Jadi 20 unit, Tua 20 unit.

"Total anggaran bedah rumah di Kabupaten Tabanan sebesar Rp7 miliar," katanya.

Kepala Desa Selemadeg I Wayan Arsa Wikanya yang merupakan salah satu desa penerima bantuan di Kabupaten Tabanan mengungkapkan terima kasih dengan adanya program BSPS di desanya

Sebagaimana diwartakan, Kementerian PUPR menyatakan bahwa realisasi program BSPS atau yang biasa disebut bedah rumah, per Agustus 2020 telah terserap sekitar 70 persen.

"Data per Agustus 2020 realisasi program BSPS sudah mencapai 70 persen," kata Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, K.M Arsyad.

Ia memaparkan, dari data yang ada di Ditjen Perumahan, total alokasi padat karya tunai Kementerian PUPR senilai Rp11,3 Triliun.

Dari angka tersebut, Direktorat Jenderal Perumahan mengalokasikan sebesar Rp4,7 triliun guna mendorong Program BSPS atau bedah rumah tidak layak huni sebanyak 220.000 unit rumah di seluruh Indonesia. Program padat karya dalam pembangunan rumah swadaya setidaknya dapat menyerap sekitar 244.170 orang tenaga kerja.

"Berdasarkan instruksi Menteri PUPR khusus untuk program BSPS pada akhir September sudah berjalan sampai 100 persen. Untuk itu program bedah rumah harus lebih cepat disalurkan berjalan lebih cepat agar dapat membantu perekonomian masyarakat," ucapnya.