Layanan angkutan perkotaan BTS Kemenhub resmi hadir di Bali
7 September 2020 21:51 WIB
Unit bus yang dioperasikan dalam program pembelian layanan angkutan perkotaan atau "buy the service" (BTS) dengan nama "Teman Bus" di Bali. ANTARA/HO-Kemenhub
Jakarta (ANTARA) - Program pembelian layanan angkutan perkotaan atau buy the service (BTS) yang dinamakan "Teman Bus" resmi hadir di Bali yang diluncurkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Pasar Badung Denpasar, Bali, Senin.
Teman Bus merupakan akronim dari transportasi, ekonomis, mudah, andal, dan nyaman bus.
"Hari ini kami di Bali untuk peluncuran ke-3 BTS setelah Palembang dan Solo. Penyediaan angkutan umum berbasis massal adalah kewajiban pemerintah dan ini adalah salah satu yang kita dedikasikan setelah sebelumnya (pada 2019) Kemenhub telah memberikan sejumlah bantuan bus di beberapa daerah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: 'Teman Bus' diharapkan dorong sektor transportasi dan ekonomi di Bali
Budi menambahkan upaya tersebut melihat bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya, sejalan dengan peningkatan ekonomi kemudian daya beli masyarakat kendaraan menjadi tinggi.
"Fenomena di kota-kota besar sekarang adalah kemacetan dan salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menghadirkan ketergantungan masyarakat pada angkutan umum," katanya.
Teman Bus hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah aglomerasi Bali.
Layanan Teman Bus diharapkan akan melengkapi pelayanan Trans-Sarbagita yang sudah ada sebelumnya.
"Layanan Teman Bus ini juga diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society (masyarakat nontunai). Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil," katanya.
Khusus untuk Bali, Budi mengatakan pihaknya menghadirkan sebanyak 105 unit dan terbanyak dibandingkan Solo maupun Palembang.
Layanan Teman Bus di Provinsi Bali melayani empat koridor yakni Koridor 1 dengan rute Terminal Pesiapan-Central Parkir Kuta Badung (PP) dengan panjang koridor 58,40 km.
Koridor 2 rute GOR Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai dengan panjang 33,40 km (sudah aktif).
Koridor 3 rute Pantai Matahari Terbit-Dalung (PP) dengan panjang koridor 30,34 km.
Serta, Koridor 4 rute Terminal Ubung-Sentral Monkey Forest dengan 61,70 km.
"Layanan Teman Bus di Bali saat ini masih melayani satu koridor terlebih dahulu yakni Koridor 2. Diharapkan Koridor 1, 3, dan 4 segera beroperasi penuh pada Oktober 2020. Program ini menggunakan kendaraan bus sedang yang berkapasitas 40 penumpang dengan tipe low entry dan high deck. Bus ini dilengkapi oleh area untuk penumpang disabilitas berkursi roda. Karakteristik bus ini memiliki dua pintu masuk di bagian depan low deck dan di pintu bagian tengah adalah high deck," katanya.
Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan merupakan sebuah program rancangan Ditjen Hubdat pada 2020, hadir dengan konsep BTS yang didukung manajemen pengelola yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaraan yang meliputi sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time, sehingga diharapkan menuju angkutan umum yang lebih profesional.
"Untuk sementara hingga Desember 2020, penggunaan Teman Bus ini masih gratis. Dan selanjutnya akan dilakukan kajian ability to pay (kemampuan membayar) masyarakat sekitar, meski subsidi masih akan kami berikan. Seperti arahan Bapak Menteri Perhubungan, kami akan usahakan untuk memberi subsidi jangka panjang hingga lima tahun ke depan. Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program BTS yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik, sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik," jelasnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan bahwa kehadiran Teman Bus di Bali ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat Bali yang sebelumnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.
"Kami harus mendorong agar masyarakat lebih mencintai penggunaan transportasi publik massal seperti ini yang lebih efisien, aman, dan murah karena bersubsidi. Ini menurut saya sangat bagus. Mudah-mudahan kehadiran bus ini akan lebih banyak yang berminat menggunakannya. Teman Bus ini menjangkau Tabanan, Badung, Gianyar dan masih bersubsidi hingga Desember sehingga ini menjadi minat masyarakat kita dan harus didorong," katanya.
Baca juga: Realisasi penyerapan anggaran Kemenhub 45,27 persen per Agutsus 2020
Teman Bus merupakan akronim dari transportasi, ekonomis, mudah, andal, dan nyaman bus.
"Hari ini kami di Bali untuk peluncuran ke-3 BTS setelah Palembang dan Solo. Penyediaan angkutan umum berbasis massal adalah kewajiban pemerintah dan ini adalah salah satu yang kita dedikasikan setelah sebelumnya (pada 2019) Kemenhub telah memberikan sejumlah bantuan bus di beberapa daerah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: 'Teman Bus' diharapkan dorong sektor transportasi dan ekonomi di Bali
Budi menambahkan upaya tersebut melihat bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya, sejalan dengan peningkatan ekonomi kemudian daya beli masyarakat kendaraan menjadi tinggi.
"Fenomena di kota-kota besar sekarang adalah kemacetan dan salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menghadirkan ketergantungan masyarakat pada angkutan umum," katanya.
Teman Bus hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah aglomerasi Bali.
Layanan Teman Bus diharapkan akan melengkapi pelayanan Trans-Sarbagita yang sudah ada sebelumnya.
"Layanan Teman Bus ini juga diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society (masyarakat nontunai). Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil," katanya.
Khusus untuk Bali, Budi mengatakan pihaknya menghadirkan sebanyak 105 unit dan terbanyak dibandingkan Solo maupun Palembang.
Layanan Teman Bus di Provinsi Bali melayani empat koridor yakni Koridor 1 dengan rute Terminal Pesiapan-Central Parkir Kuta Badung (PP) dengan panjang koridor 58,40 km.
Koridor 2 rute GOR Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai dengan panjang 33,40 km (sudah aktif).
Koridor 3 rute Pantai Matahari Terbit-Dalung (PP) dengan panjang koridor 30,34 km.
Serta, Koridor 4 rute Terminal Ubung-Sentral Monkey Forest dengan 61,70 km.
"Layanan Teman Bus di Bali saat ini masih melayani satu koridor terlebih dahulu yakni Koridor 2. Diharapkan Koridor 1, 3, dan 4 segera beroperasi penuh pada Oktober 2020. Program ini menggunakan kendaraan bus sedang yang berkapasitas 40 penumpang dengan tipe low entry dan high deck. Bus ini dilengkapi oleh area untuk penumpang disabilitas berkursi roda. Karakteristik bus ini memiliki dua pintu masuk di bagian depan low deck dan di pintu bagian tengah adalah high deck," katanya.
Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan merupakan sebuah program rancangan Ditjen Hubdat pada 2020, hadir dengan konsep BTS yang didukung manajemen pengelola yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaraan yang meliputi sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time, sehingga diharapkan menuju angkutan umum yang lebih profesional.
"Untuk sementara hingga Desember 2020, penggunaan Teman Bus ini masih gratis. Dan selanjutnya akan dilakukan kajian ability to pay (kemampuan membayar) masyarakat sekitar, meski subsidi masih akan kami berikan. Seperti arahan Bapak Menteri Perhubungan, kami akan usahakan untuk memberi subsidi jangka panjang hingga lima tahun ke depan. Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program BTS yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik, sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik," jelasnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan bahwa kehadiran Teman Bus di Bali ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat Bali yang sebelumnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.
"Kami harus mendorong agar masyarakat lebih mencintai penggunaan transportasi publik massal seperti ini yang lebih efisien, aman, dan murah karena bersubsidi. Ini menurut saya sangat bagus. Mudah-mudahan kehadiran bus ini akan lebih banyak yang berminat menggunakannya. Teman Bus ini menjangkau Tabanan, Badung, Gianyar dan masih bersubsidi hingga Desember sehingga ini menjadi minat masyarakat kita dan harus didorong," katanya.
Baca juga: Realisasi penyerapan anggaran Kemenhub 45,27 persen per Agutsus 2020
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: