Jakarta (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA menggelar pameran foto secara virtual bertajuk Indonesia Bergerak 1900-1942 yang mengambarkan dan merefleksikan pergerakan di Indonesia yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku, agama, maupun ras.

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat dalam pembukaan pameran dan tur virtual Indonesia Bergerak 1900-1942, sekaligus peluncuran buku Kilas Balik 2019 + COVID-19 di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta, Senin, mengatakan pameran virtual Indonesia Bergerak 1900-1942 menghadirkan sebanyak 75 foto yang merepresentasikan Indonesia, termasuk karakter keberagaman dari Tanah Air.

"Bergerak secara bersama, baik pria, perempuan, keturunan Jawa, Arab, dan sebagainya yang sebenarnya menjadi refleksi apa itu Indonesia," ujar Meidyatama.

Dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, kata Meidyatama, LKBN ANTARA berinovasi dengan menampilkan pameran secara virtual, sehingga masyarakat yang berada di rumah bisa turut menyaksikan pameran dan peluncuran secara virtual.

Baca juga: KSP apresiasi pameran virtual Indonesia Bergerak 1900-1942

Ia menegaskan LKBN ANTARA merupakan pencatat dan pelaku sejarah Republik Indonesia. Para pendiri kantor berita tersebut terus berjuang secara intelektual, mencatat, menulis dan memberitakan pergerakkan kemerdekaan Indonesia.

“Demikian pula di era COVID-19 ini, kami terus maju dan bergerak,” ujar dia pada pembukaan pameran foto yang berlangsung dari 7 September sampai dengan 7 Oktober 2020 tersebut.

Ia berharap pameran tersebut dapat menjadi inspirasi bagi Bangsa Indonesia agar terus dinamis hingga dapat keluar dari berbagai persoalan bangsa secara bergotong royong.

“Tampaknya memang bangsa ini di saat sulit selalu bisa maju dan bergerak. Kami yakin kita bisa keluar dari persoalan COVID-19 dengan kondisi Indonesia lebih baik secara gotong royong,” katanya.

Pada kesempatan itu, hadir dan membuka acara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan sejumlah tamu undangan.

Baca juga: Moeldoko buka pameran foto LKBN ANTARA "Indonesia Bergerak 1900-1942"