Legislator: Ekonomi kreatif layak jadi prioritas pembangunan nasional
7 September 2020 14:16 WIB
Pekerja Usaha Kecil Menengah (UKM) menyelesaikan pembuatan celana berbahan denim di Pusat Industri Kreatif, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta (ANTARA) - Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu bidang perekonomian yang kayak untuk terus didorong menjadi salah satu arus utama dalam pembangunan nasional, terlebih dampak pandemi terhadap sektor tersebut dinilai sangat terasa.
"Sektor ekonomi kreatif menciptakan lapangan kerja baru yang berpihak pada nilai seni, budaya bangsa Indonesia, atau sumber daya ekonomi lokal," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pelaku ekonomi kreatif ikuti perilaku konsumen, kata pakar
Menurut Fikri, sektor ekonomi kreatif yang kerap berdampingan dengan sektor pariwisata kerap mengalami penurunan tajam selama pandemi.
Untuk itu, ujar dia, perlu mengarusutamakan ekonomi kreatif dalam rencana pembangunan nasional.
Ia mengemukakan perlunya ada penguatan bersama seperti dalam hal permodalan atau pembiayaan terhadap pelaku usaha ekonomi kreatif.
Baca juga: Pariwisata dan ekonomi kreatif berpeluang bangkit lebih cepat
"Perlu penguatan bersama, di antaranya soal pembiayaan. Bagaimana akses terhadap pembiayaan ekonomi kreatif yang sebelum COVID-19 masih jadi kendala. Tidak ada pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi perbankan maupun non-perbankan. Rata-rata tidak punya agunan," ungkapnya.
Fikri menuturkan seharusnya pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif bisa dibantu dengan agunan yang berbasis hak kekayaan intelektual dari produk kreatif yang mereka hasilkan.
Selain itu, ucap dia, permasalahan lainnya juga terletak dalam aspek pemasaran produk ekonomi kreatif.
Baca juga: Menparekraf paparkan hambatan UMKM kreatif masuk pasar global
Baca juga: Menparekraf ajak swasta terlibat kembangkan produk kreatif lokal
"Sektor ekonomi kreatif menciptakan lapangan kerja baru yang berpihak pada nilai seni, budaya bangsa Indonesia, atau sumber daya ekonomi lokal," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pelaku ekonomi kreatif ikuti perilaku konsumen, kata pakar
Menurut Fikri, sektor ekonomi kreatif yang kerap berdampingan dengan sektor pariwisata kerap mengalami penurunan tajam selama pandemi.
Untuk itu, ujar dia, perlu mengarusutamakan ekonomi kreatif dalam rencana pembangunan nasional.
Ia mengemukakan perlunya ada penguatan bersama seperti dalam hal permodalan atau pembiayaan terhadap pelaku usaha ekonomi kreatif.
Baca juga: Pariwisata dan ekonomi kreatif berpeluang bangkit lebih cepat
"Perlu penguatan bersama, di antaranya soal pembiayaan. Bagaimana akses terhadap pembiayaan ekonomi kreatif yang sebelum COVID-19 masih jadi kendala. Tidak ada pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi perbankan maupun non-perbankan. Rata-rata tidak punya agunan," ungkapnya.
Fikri menuturkan seharusnya pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif bisa dibantu dengan agunan yang berbasis hak kekayaan intelektual dari produk kreatif yang mereka hasilkan.
Selain itu, ucap dia, permasalahan lainnya juga terletak dalam aspek pemasaran produk ekonomi kreatif.
Baca juga: Menparekraf paparkan hambatan UMKM kreatif masuk pasar global
Baca juga: Menparekraf ajak swasta terlibat kembangkan produk kreatif lokal
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: