Purwokerto (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (Persero) kembalia membatalkan sejumlah perjalanan kereta api, lima KA di antaranya diberangkatkan dari wilayah PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto karena okupansi penumpangnya masih rendah.

"Dengan mulai diterapkan adaptasi kebiasaan baru, KAI memang telah mulai menjalankan beberapa KA reguler, baik jarak jauh maupun menengah dan lokal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 serta memberlakukan berbagai persyaratan naik kereta api," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Akan tetapi dalam perkembanganya, kata dia, beberapa kereta api yang telah dioperasikan kembali pascadihentikan sementara perjalanannya sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 ternyata okupansi penumpangnya masih rendah meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan jasa moda transportasi massal tersebut.

Baca juga: Selama Pandemi, jumlah penumpang KA terendah 62 orang sehari

Oleh karena itu, lanjut dia, KAI kembali membatalkan perjalanan lima kereta api yang diberangkatkan dari wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto.

Menurut dia, lima kereta api yang perjalanannya kembali dibatalkan terdiri atas KA Purwojaya relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir PP, KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Surabaya Gubeng-Ketapang PP, KA Logawa relasi Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember PP, serta KA Sawunggalih Pagi dan KA Sawunggalih Malam relasi Kutoarjo-Purwokerto-Pasarsenen PP.

"Dalam hal ini, perjalanan KA Purwojaya dibatalkan mulai tanggal 8 September serta KA Wijayakusuma, KA Sawunggalih Pagi, KA Sawunggalih Malam, dan KA Logawa mulai tanggal 4 September," jelasnya.

Baca juga: Stasiun Jakarta Kota kembali layani KA jarak jauh mulai September 2020

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan hasil evaluasi selama 29 hari beroperasi sejak tanggal 6 Agustus hingga 3 September, KA Sawunggalih melayani penumpang sebanyak 3.998 sebanyak atau rata-rata sebanyak 137 penumpang per hari (23 persen dari kapasitas 580 tempat duduk, red.).

"KA Purwojaya dan KA Wijayakusuma juga sama, okupansinya masih di bawah 30 persen," katanya.

Selain lima KA tersebut, kata dia, KAI juga membatalkan sembilan perjalanan kereta api yang melewati Daop 5 Purwokerto, yakni KA Argo Wilis relasi Surabaya-Bandung PP untuk keberangkatan tanggal 8-11 September dan 14-15 September.

Selanjutnya, KA Argo Dwipangga dan KA Argo Lawu relasi Solo-Gambir PP keberangkatan tanggal 8-15 September, KA Gajayana relasi Malang-Gambir PP keberangkatan tanggal 7-15 September, KA Mutiara Selatan, relasi Surabaya-Bandung PP keberangkatan tanggal 4-15 September, KA Malabar relasi Malang-Bandung PP keberangkatan tanggal 4-15 September.

Baca juga: Jumlah penumpang kereta di Daop Surabaya melonjak pada Agustus

Kemudian, KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Bandung PP keberangkatan tanggal 4-15 September, KA Jaka Tingkir relasi Purwosari-Pasarsenen PP keberangkatan tanggal 5-15 September, dan KA Progo relasi Lempuyangan-Pasarsenen PP keberangkatan tanggal 5-30 September.

Supriyanto mengatakan dengan adanya pembatalan tersebut, di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto per tanggal 7 September 2020 terdapat 38 perjalanan KA yang kembali dibatalkan, sehingga saat ini hanya ada 39 KA jarak jauh dan lokal yang beroperasi atau 41persen dari total 93 KA penumpang reguler yang lewat/berangkat/berakhir di Daop 5 Purwokerto.

"Kebijakan pembatalan maupun pengoperasian kembali perjalanan KA ini akan terus dievaluasi dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kebutuhan," katanya.