Gubernur NTT minta keaslian kampung adat Wae Rebo dipertahankan
7 September 2020 10:38 WIB
Kunjungan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (keempat kiri) saat bersama rombongan ke kampung adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, pada Minggu (6/9/2020). ANTARA/HO-Humas Setda Provinsi NTT/am.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta warga kampung adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, mempertahankan keaslian kampung adat tersebut sebagai daya tarik utama destinasi wisata.
“Kampung adat Wae Rebo ini tidak boleh diubah, harus dipertahankan tetap natural begini dengan keunikannya," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.
Hal tersebut juga disampaikan Gubernur Viktor secara langsung kepada warga kampung adat Wae Rebo dalam kunjungannya bersama rombongan ke Wae Rebo pada Minggu (7/9/2020).
Baca juga: Wisata air terjun jadi pilihan wisatawan untuk liburan di Cianjur
Menurut Viktor, keunikan kampung adat Wae Rebo saat ini sudah merupakan aturan budaya dan warisan leluhur sehingga tidak boleh diubah lagi.
"Keunikan budaya yang masih asli seperti ini yang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan hingga mancanegara untuk berkunjung," katanya.
Ia mengatakan kampung Wae Rebo juga merupakan salah satu destinasi wisata yang disiapkan untuk dikunjungi para peserta G-20 pada 2023 yang bakal digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Babel kembangkan wisata Batu Mentas penangkaran tarsius
Untuk itu, pemerintahannya sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur jalan raya dari Labuan Bajo bagian selatan menuju lokasi wisata Wae Rebo.
Gubenrur Viktor mengatakan, apabila destinasi wisata Wae Rebo berkembang pesat dengan banyaknya kunjungan wisatawan, maka pertumbuhan ekonomi warga di daerah itu semakin pesat.
"Kunjungan wisatawan yang banyak tentu akan berdampak pada lompatan pendapatan ekonomi masyarakat yang sangat luar biasa. Kami sangat yakin itu, sehingga kondisi ekonomi warga Wae Rebo tidak lagi seperti saat ini," katanya.
“Kampung adat Wae Rebo ini tidak boleh diubah, harus dipertahankan tetap natural begini dengan keunikannya," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.
Hal tersebut juga disampaikan Gubernur Viktor secara langsung kepada warga kampung adat Wae Rebo dalam kunjungannya bersama rombongan ke Wae Rebo pada Minggu (7/9/2020).
Baca juga: Wisata air terjun jadi pilihan wisatawan untuk liburan di Cianjur
Menurut Viktor, keunikan kampung adat Wae Rebo saat ini sudah merupakan aturan budaya dan warisan leluhur sehingga tidak boleh diubah lagi.
"Keunikan budaya yang masih asli seperti ini yang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan hingga mancanegara untuk berkunjung," katanya.
Ia mengatakan kampung Wae Rebo juga merupakan salah satu destinasi wisata yang disiapkan untuk dikunjungi para peserta G-20 pada 2023 yang bakal digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Babel kembangkan wisata Batu Mentas penangkaran tarsius
Untuk itu, pemerintahannya sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur jalan raya dari Labuan Bajo bagian selatan menuju lokasi wisata Wae Rebo.
Gubenrur Viktor mengatakan, apabila destinasi wisata Wae Rebo berkembang pesat dengan banyaknya kunjungan wisatawan, maka pertumbuhan ekonomi warga di daerah itu semakin pesat.
"Kunjungan wisatawan yang banyak tentu akan berdampak pada lompatan pendapatan ekonomi masyarakat yang sangat luar biasa. Kami sangat yakin itu, sehingga kondisi ekonomi warga Wae Rebo tidak lagi seperti saat ini," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: