London, (ANTARA News) - Dua mantan pengacara pemerintah yang terlibat dalam rencana invasi Inggris terhadap Irak akan bersaksi di penyelidikan umum pekan ini, yang menganggap serangan ke Irak pada Maret 2003 ilegal, kata laporan-laporan Minggu.

Fakta mereka diawali dari apa yang diperkirakan akan meledak dalam beberapa hari dalam penyelidikan Chilcot soal perang itu, berkat pernyataan mantan perdana menteri Tony Blair Jumat, yang membawa Inggris ke dalam konflik tersebut, sebagimana dikutip dari AFP.

Michael Wood, penasehat hukum terkemuka pada Kantor Departemen Luar Negeri pada waktu itu, dan wakilnya Elizabeth Wilmhurst, yang mundur dari tugasnya sebagai protes atas invasi tersebut, keduanya akan memberikan kesaksian Selasa.

Menurut surat kabar The Independent, Ahad, Wilmshurst akan mengungkapkan perdebatan antara para pejabat dan menteri-menteri mengenai legalitas penumbangan pemimpin Irak, Saddam Hussein, yang tanpa dukungan tegas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Dia akan mengatakan bahwa dirinya sendiri meragukan kasus itu dan menyatakan, bahwa bosnya, Wood, `memberikan saran dengan jelas` bahwa perang tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional, kata surat kabar itu.

Dia tidak menjelaskan pandangan ini kepada publik pada saat itu.

Satu laporan di surat kabar mingguan The Observer membenarkan, bahwa Wood berencana akan menjelaskan kepada pihak pemeriksa bahwa perang tersebut ilegal, karena tidak adanya resolusi kedua dari Dewan Keamanan PBB yang menegaskan kewenangan penggunaan kekuatan militer di Irak.

Penasehat hukum ternama Inggris pada saat itu, jaksa agung Lord Peter Goldsmith, memberikan lampu hijau untuk aksi militer berdasarkan resolusi PBB yang dikeluarkan pada November 2002, namun kecaman-kecaman mengklaim dia ditekan untuk menyatakan itu.

Goldsmith akan memberikan kesaksian pada penyelidikan Chilcot, Rabu.(*)