AS alokasikan Rp73,7 M perkuat kapasitas anak muda di Asia Tenggara
4 September 2020 22:45 WIB
Tangkap Layar: Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Timur dan Pasifik, David R Stilwell memberi sambutan pada acara diskusi panel virtual yang diadakan oleh Young Southeast Asian Leaders Initiatives (YSEALI) bertajuk “The Future of ASEAN: The Youth Factor”, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana lima juta dolar AS (sekitar Rp73,7 miliar) guna memperkuat kerja sama antarmasyarakat (people-to-people) serta meningkatkan kapasitas anak muda di Asia Tenggara.
Keterangan itu disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Timur dan Pasifik, David R Stilwell, Jumat malam.
“Departemen Luar Negeri dan Kongres AS telah bekerja sama menyediakan dana sebesar lima juta dolar AS untuk membangun akademi YSEALI yang baru di Kota Ho Chi Minh City, Vietnam,” kata Stilwell lewat sambutannya saat acara diskusi panel virtual yang diadakan oleh YSEALI sebagaimana disiarkan langsung lewat laman resmi YSEALI di Facebook.
YSEALI atau Young Southeast Asian Leaders Initiatives merupakan program pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya anak-anak muda di 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Timor Leste. Program pemberdayaan itu diluncurkan pada 2013 oleh Pemerintah AS saat dipimpin oleh Presiden Barack Obama.
Akademi YSEALI dan kampus Fulbright University yang didirikan oleh Pemerintah AS di Vietnam bertujuan untuk mewadahi kegiatan transfer teknologi dan pengetahuan dari para pakar serta praktisi asal Amerika Serikat untuk anak muda di Asia Tenggara.
“Kami berniat memulai program ini (YSEALI di Vietnam, red) pada 2021,” kata Stilwell.
Ia menjelaskan nantinya anak muda yang terpilih dapat memperluas jaringan profesionalnya di Akademi YSEALI dan Fulbright University, kampus non profit pertama di Vietnam yang didanai oleh Pemerintah AS.
“Pelatihan yang akan disediakan mulai dari bidang teknologi sampai kebijakan publik,” terang Stilwell pada acara diskusi panel bertajuk The Future of ASEAN: The Youth Factor.
Dalam acara yang sama, Duta Besar Vietnam untuk Amerika Serikat, Ha Kim Ngoc menyambut baik pembangunan akademi dan universitas di Kota Ho Chi Minh. Ia menyebut pembangunan dua sarana pendidikan itu merupakan wujud kerja sama strategis AS dan ASEAN, khususnya Vietnam.
“Selama menjabat sebagai ketua ASEAN untuk periode 2020, Vietnam akan mempererat kerja sama dengan AS di berbagai bidang, di antaranya pendidikan dan penanggulangan COVID-19,” kata Ngoc.
Ia pun optimis hubungan AS dan ASEAN akan terus menguat ke depannya dan harapan itu dapat terwujud melalui peran aktif anak-anak muda di Asia Tenggara.
Baca juga: Indonesia ajak AS tingkatkan kerja sama ekonomi dengan ASEAN
Baca juga: AS dukung sentralitas ASEAN kembangkan kerja sama Indo-Pasifik
Baca juga: AS tidak minta negara-negara Asia Tenggara memihak
Keterangan itu disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Timur dan Pasifik, David R Stilwell, Jumat malam.
“Departemen Luar Negeri dan Kongres AS telah bekerja sama menyediakan dana sebesar lima juta dolar AS untuk membangun akademi YSEALI yang baru di Kota Ho Chi Minh City, Vietnam,” kata Stilwell lewat sambutannya saat acara diskusi panel virtual yang diadakan oleh YSEALI sebagaimana disiarkan langsung lewat laman resmi YSEALI di Facebook.
YSEALI atau Young Southeast Asian Leaders Initiatives merupakan program pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya anak-anak muda di 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Timor Leste. Program pemberdayaan itu diluncurkan pada 2013 oleh Pemerintah AS saat dipimpin oleh Presiden Barack Obama.
Akademi YSEALI dan kampus Fulbright University yang didirikan oleh Pemerintah AS di Vietnam bertujuan untuk mewadahi kegiatan transfer teknologi dan pengetahuan dari para pakar serta praktisi asal Amerika Serikat untuk anak muda di Asia Tenggara.
“Kami berniat memulai program ini (YSEALI di Vietnam, red) pada 2021,” kata Stilwell.
Ia menjelaskan nantinya anak muda yang terpilih dapat memperluas jaringan profesionalnya di Akademi YSEALI dan Fulbright University, kampus non profit pertama di Vietnam yang didanai oleh Pemerintah AS.
“Pelatihan yang akan disediakan mulai dari bidang teknologi sampai kebijakan publik,” terang Stilwell pada acara diskusi panel bertajuk The Future of ASEAN: The Youth Factor.
Dalam acara yang sama, Duta Besar Vietnam untuk Amerika Serikat, Ha Kim Ngoc menyambut baik pembangunan akademi dan universitas di Kota Ho Chi Minh. Ia menyebut pembangunan dua sarana pendidikan itu merupakan wujud kerja sama strategis AS dan ASEAN, khususnya Vietnam.
“Selama menjabat sebagai ketua ASEAN untuk periode 2020, Vietnam akan mempererat kerja sama dengan AS di berbagai bidang, di antaranya pendidikan dan penanggulangan COVID-19,” kata Ngoc.
Ia pun optimis hubungan AS dan ASEAN akan terus menguat ke depannya dan harapan itu dapat terwujud melalui peran aktif anak-anak muda di Asia Tenggara.
Baca juga: Indonesia ajak AS tingkatkan kerja sama ekonomi dengan ASEAN
Baca juga: AS dukung sentralitas ASEAN kembangkan kerja sama Indo-Pasifik
Baca juga: AS tidak minta negara-negara Asia Tenggara memihak
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020
Tags: