Bandung,(ANTARA News) - PT Kereta Api (PT KA) Indonesia melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengusulkan kenaikan tiket KA ekonomi sebesar 12,5 persen per semester selama dua tahun.

"Usulan kenaikan harga tiket 12,5 persen untuk KA ekonomi sudah disampaikan, bila disetujui realisasinya akan dilakukan pada semester II nanti," kata Komisaris Utama PT KA, Budi M Suyitno di sela-sela Rapim PTKA di Kantor Pusat PTKA Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan, pengajuan kenaikan tiket KA kelas ekonomi itu diajukan karena tarif yang berlaku saat ini sudah berlaku delapan tahun. Artinya selama delapan tahun belum ada penyesuaia tiket KA ekonomi.

Menurut Budi, kenaikan tiket KA kelas ekonomi sangat perlu bagi PTKA untuk operasional dan peningkatan pelayanan kereta api.

"Dengan asumsi empat kali kenaikan sebesar 12,5 persen setiap semester. ada kenaikan tarif 50 persen. Nilainya akan cukup untuk operasional KA ekonomi. Bila kenaikan itu disetujui maka tidak perlu lagi menunggu PSO," kata Budi.

Ia mengakui, kenaikan 12,5 persen setiap semester selama dua tahun itu itu akan cukup untuk mengoperasionalkan KA ekonomi sehingga pelayanan akan lebih baik lagi.

Ia menyebutkan, tiket KA kelas ekonomi saat ini sangat murah dibandingkan angkutan lainnya seperti Damri. Budi mencontohkan tarif Jakarta - Surabaya dengan menggunakan KA ekonomi hanya Rp40 ribu sekali jalan. Sedangkan tiket Damri saat ini sudah Rp160 ribu.

"Kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi ini diharapkan operasional KA bisa lebih optimal dan `fair`. Selama ini tiket KA ekonomi sangat-sangat murah," katanya.

Budi M Suyitno menyebutkan, PTKA tidak mentargetkan keuntungan dari operasional KA ekonomi, namun minimal biaya operasional bisa impas. Meski dipasok PSO, namun menutur dia tarif saat ini sangat murah.

"PSO untuk PTKA untuk operasional KA saat ini Rp535 juta, lebih kecil dibandinkan yang diterima PT Pelni. PTKA tak berharap keuntungan dari KA ekonomi yang penting bisa impas untuk operasional," katanya.

Ia menyebutkan, sarana dan prasarana "double treck" Jakarta - Surabaya merupakan sebuah kebutuhan mendesak bagi perkembangan KA ke depan.

"Jakarta - Surabaya harus double track, sehingga bisa mengalihkan beban jalan raya ke jalur KA. Angkutan massal akan menjadi solusi angkutan di Indonesia," katanya.(*)