Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, melemah seiring koreksi bursa saham kawasan Asia.
IHSG Jumat sore, ditutup turun 40,96 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.239,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,12 poin atau 1,09 persen menjadi 825,62.
"Market menantikan US non farm payroll. Selain itu, pelemahan indeks dipicu tren kenaikan jumlah kasus COVID-19 baik global maupun domestik," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 1,84 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,68 persen dan minus 1,23 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor konsumer sebesar 0,98 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp991,23 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 652.921 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,56 miliar lembar saham senilai Rp7,43 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 310 saham menurun, dan 154 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 260,1 poin atau 1,11 persen ke 23.205,43, indeks Hang Seng turun 312,15 poin atau 1,25 persen ke 24.695,45, dan indeks Straits Times melemah 21,66 atau 0,86 ke 2.510,13.
Baca juga: IHSG turun terbawa anjloknya bursa saham AS
Baca juga: IHSG tengah pekan diprediksi bergerak naik terbatas
Baca juga: IHSG ditutup anjlok 108,17 poin, dipicu aksi jual investor asing
IHSG akhir pekan melemah seiring koreksi bursa kawasan
4 September 2020 16:08 WIB
Pekerja membersihkan lantai di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: