Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan rencana pengembangan Universitas Terbuka harus segera diwujudkan.

"Saya berharap Universitas Terbuka Siber ini dapat membawa akses seluas-luasnya bagi anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas melalui kolaborasi erat Universitas Terbuka dengan PTN dan PTS unggul di Tanah Air," ujar Nadiem dalam acara puncak Dies Natalis Universitas Terbuka ke-36 di Jakarta, Jumat.

Berbekal pengalaman selama 36 tahun, UT telah memiliki sebanyak 39 unit program pendidikan jarak jauh (PJJ) di Tanah Air. UT dapat menjadi platform bagi PTN dan PTS lain dalam menawarkan program PJJ.

"Saya percaya bahwa pendidikan tidak hanya sekedar pembelajaran yang disampaikan melalui daring. Oleh karenanya, pengayaan pengalaman-pengalaman, pengembangan kompetensi teknis dan nonteknis berbasis pengalaman nyata di dunia kerja harus ditempa," ujar dia.

Baca juga: Mendikbud: UT menjadi contoh kampus akselerasi penggunaan teknologi

Baca juga: UT ditarget tingkatkan APK pendidikan tinggi menjadi 50 persen


Nadiem berharap UT dapat mengimplementasikan konsep Kampus Merdeka dalam memberikan pengalaman, memperkuat kompetensi teknis dan nonteknis mahasiswa melalui kegiatan kegiatan magang, membangun desa, program kemanusiaan, proyek, mandiri, maupun program-program lainnya.

"UT juga pelantar (penyampai) yang bagus untuk mendukung pembelajar sepanjang hayat. Banyak mahasiswa UT yang kuliah sambil kerja. Menimba teori sambil berpraktik di dunia kerja, kebutuhan akan pembelajaran sepanjang hayat akan semakin tinggi di masa depan karena perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat," ujar dia lagi.

Nadiem mengingatkan UT harus meningkatkan kemampuannya dan terus mengembangkan teknologi agar dapat mengisi kebutuhan tersebut dengan baik dan relevan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Melalui sinergi yang erat antara UT dan perguruan tinggi konvensional serta dunia usaha dan industri, maka optimalisasi pendidikan akan dapat dicapai bersamaan dengan perluasan akses dan peningkatan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi.

"Tantangan bagi UT adalah bagaimana pembelajaran jarak jauh tetap berkualitas, kaya makna dan memberi bekal kompetensi solid bagi mahasiswa.

Sekali lagi ini, diperlukan sinergi yang kuat dengan kampus lain dan dunia usaha dan dunia industri. Semoga UT dapat memberikan akses pendidikan jarak jauh yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air," harap Nadiem.

Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, mengatakan pembelajaran daring bukan satu-satunya pilihan dalam PJJ. Hal itu dikarenakan jumlah mahasiswa UT banyak dari berbagai macam kondisi mulai dari kota besar hingga pelosok.

"UT terus secara aktif memberi solusi layanan pendidikan oleh perguruan tinggi tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga kampus lainnya. Selama pandemi ini, UT menyediakan layanan sistem manajemen pembelajaran gratis dan juga bahan ajar secara gratis," kata Ojat.

Dia menjelaskan bahwa saat ini penyelenggaraan pengajaran jarak jauh (PJJ) bukan hanya milik dan monopoli UT. Berbagai perguruan tinggi dengan dipayungi regulasi pemerintah telah menerapkan pembelajaran online sebagai modul pembelajarannya. Itu artinya, UT harus terus bergerak cepat dan tepat untuk memperbaiki kualitas layanan pendidikannya dengan melakukan terobosan dan inovasi.

Ojat membahkan UT harus berarti dan terdepan dalam inovasi pembelajaran jarak jauh. Sejumlah inovasi yang dilakukan yakni inovasi dalam bahan ajar, inovasi modul pembelajaran berbasis daring, intervensi tugas mata kuliah secara daring, ujian berbasis daring, pemeriksaan ujian secara daring, dan lainnya.*

Baca juga: Rektor UT: PJJ tidak menyenangkan karena terjadi salah kaprah

Baca juga: Wapres harap UT sempurnakan kualitas pendidikan