Jayapura (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua mendaftarkan atlet, pelatih dan ofisial menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) atau biasa disebut BP-Jamsostek Cabang Papua Jayapura.

"Kami sampaikan juga bahwa total yang telah terdaftar di BP-Jamsostek dari KONI Provinsi Papua, itu kurang lebih 1.200 orang. Dimana, semua atlet, pelatih dan ofisial sudah didaftarkan," kata Kepala Bidang Kepesertaan BP-Jamsostek Cabang Papua Jayapura, Nasrullah Umar di Jayapura, Jumat.

Untuk sektor olahraga, kata dia, BP-Jamsostek mencakup resiko-resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat latihan ataupun pada saat berangkat menuju tempat latihan, sampai pulang ke tempat latihan.

Baca juga: KONI Papua bersikukuh tak akan pertandingkan 10 cabor di PON XX
Baca juga: Gubernur Papua resmikan wisma atlet dan kantor KONI

"Segala resiko yang sifatnya tidak paksa itu di cover oleh BP-Jamsostek tanpa batas atau unlimited. Sejauh ini kami meng-cover resiko kecelakaan kerja ada di Provinsi Bali totalnya Rp3,6 miliar. Nah itu di cover keseluruhan oleh BP-Jamsostek dengan iuran yang sangat minim," ujarnya.

Menurut dia, kalau terjadi resiko kecelakaan kerja sampai meninggal dunia, BP-Jamsostek wajib membayar santunan kematian kepada ahli waris itu sebesar 48 kali upah/penghasilan yang dilaporkan ke BP-Jamsostek.

"Sejauh ini untuk KONI Papua, kalau kita kalikan dengan upah yang dilaporkan itu kurang lebih totalnya Rp300 juta, kalau terjadi resiko meninggal dunia karena latihan atau pada saat berlomba. Kemudian yang kami cover juga yaitu resiko jaminan kematian," katanya menjelaskan.

Nasrullah menjelaskan, resiko jaminan kematian ini yakni resiko yang timbul apabila tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya atau aktifitas seperti inilah yang terjadi, awalnya sakit kemudian meninggal dunia maka jumlah santunan yang diberikan itu sebesar Rp42 juta.

Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua, Kenius Kogoya mengatakan, atlet-atlet ini sangat rentan cedera baik pada saat latihan maupun saat pertandingan, sehingga dengan kehadiran BP-Jamsostek itu bisa memberi dukungan.

"Kita harapkan, apabila terjadi masalah di kemudian hari, BP- Jamsostek dan KONI Papua bisa tetap menjamin kebutuhan dari atlet-atlet kita, ketika mereka cedera dan lainnya," tambah dia.

Baca juga: Minimnya anggaran jadi kendala KONI Provinsi kirim atlet ke PON Papua
Baca juga: KONI: kesiapan infrastruktur PON Papua capai 75 persen