Facebook batasi iklan politik sebelum Pilpres AS
4 September 2020 08:30 WIB
Pengunjung berjalan melewati logo Facebook saat berlangsung konferensi pengembang F8 Facebook Inc di San Jose, California, AS, (30/4/2019). ANTARA/REUTERS/Stephen Lam/aa.
Jakarta (ANTARA) - Facebook Inc menyatakan akan membatasi iklan politik di platform tersebut seminggu sebelum Pemilu Presiden Amerika Serikat digelar pada 3 November.
Facebook akan tetap mengizinkan kampanye dan iklan politik yang sudah masuk ke sistem, termasuk juga mengizinkan pengiklan mengubah pengeluaran iklan dan target pengguna, seperti diberitakan Reuters, namun, akan memblokir perubahan konten atau desain iklan.
Platform media sosial terbesar ini juga berkomitmen untuk memberikan label pada kandidat atau kampanye yang mengklaim kemenangan sebelum pengumuman hasil resmi.
Sementara itu, pengiklan bisa kembali memasang iklan politik baru setelah hari H Pemilu.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengkhawatirkan salah satu tantangan pemungutan suara saat pandemi virus corona, yaitu jumlah pemilih lewat surat akan naik.
Platform Twitter tahun lalu melarang iklan politik, sementara Google membatasi jangkauan iklan politik terhadap targetnya, demikian Reuters dikutip Jumat.
Baca juga: Facebook cemaskan kebijakan baru Apple mengganggu perusahaan kecil
Baca juga: Facebook berencana memperluas layanan berita
Baca juga: Facebook blokir grup pengkritik Raja Thailand
Facebook akan tetap mengizinkan kampanye dan iklan politik yang sudah masuk ke sistem, termasuk juga mengizinkan pengiklan mengubah pengeluaran iklan dan target pengguna, seperti diberitakan Reuters, namun, akan memblokir perubahan konten atau desain iklan.
Platform media sosial terbesar ini juga berkomitmen untuk memberikan label pada kandidat atau kampanye yang mengklaim kemenangan sebelum pengumuman hasil resmi.
Sementara itu, pengiklan bisa kembali memasang iklan politik baru setelah hari H Pemilu.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengkhawatirkan salah satu tantangan pemungutan suara saat pandemi virus corona, yaitu jumlah pemilih lewat surat akan naik.
Platform Twitter tahun lalu melarang iklan politik, sementara Google membatasi jangkauan iklan politik terhadap targetnya, demikian Reuters dikutip Jumat.
Baca juga: Facebook cemaskan kebijakan baru Apple mengganggu perusahaan kecil
Baca juga: Facebook berencana memperluas layanan berita
Baca juga: Facebook blokir grup pengkritik Raja Thailand
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: