Jakarta (ANTARA) - Rute penerbangan internasional tujuan Wuhan, kota tempat pertama kali ditemukannya COVID-19 di China, akan dibuka kembali pada pertengahan September.

Beberapa maskapai yang sudah mengajukan permohonan terbang langsung menuju Bandar Udara Internasional Tianhe di Wuhan, Provinsi Hubei, di antaranya dari Seoul, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, Hanoi, Sihanouk, Tokyo, Jakarta, dan Singapura, demikian Departemen Penerbangan Sipil Kota Wuhan dikutip China Daily, Kamis.

Ibu Kota Provinsi Hubei yang terkena dampak terparah COVID-19 menangguhkan 63 jadwal penerbangan internasional dan domestik sejak diberlakukan penutupan total (lockdown) pada 23 Januari.

Beroperasinya kembali penerbangan tersebut atas persetujuan Badan Penerbangan Sipil China (CAAC).

Baca juga: Vietnam setuju buka kembali penerbangan komersial ke China
Baca juga: Maskapai AS siap terbangi China lagi, Taiwan terima warga asing


Pengusaha lokal yang memiliki relasi di luar negeri selama ini terpaksa harus transit dulu di kota lain. Oleh sebab itu, mereka menginginkan dibukanya kembali rute penerbangan internasional.

Sejak status lockdown Wuhan dicabut pada 8 April, Bandara Tianhe berangsur normal.

Pada Agustus saja bandara tersebut telah membuka kembali 73 rute domestik, bahkan dalam satu hari pernah dikunjungi 60.000 penumpang, naik 90 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu, Bandara Tianhe juga menangani rute kargo internasional yang mencakup 29 pangkalan kargo internasional di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia.

Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, mulai Kamis ini Beijing juga sudah bisa didarati pesawat internasional dari 9 negara.

Baca juga: Penerbangan internasional langsung Beijing dibuka bertahap
Baca juga: China tangguhkan tiga maskapai setelah penumpang positif COVID-19