Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menata sarana dan prasaran kawasan Pasar Minggu untuk menghilangkan kesan kumuh.

Lurah Pasar Minggu Gita Puspita Sari mengatakan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji memerintahkan secara khusus untuk melaksanakan pengecatan pembatas jalan di kawasan Pasar Minggu terhitung mulai Kamis.

"Kami mengerahkan petugas PPSU dibantu Satpol PP dan Sudin Perhubungan selama proses pengecatan berlangsung," kata Gita.

Menurut Gita, pengecatan pembatas jalan di Pasar Minggu yang tampak kotor sejak tiga tahun terakhir bagian dari penataan kawasan Pasar Minggu.

Penataan kawasan Pasar Minggu dilakukan bertahap dimulai dari penataan para pedagang yang berjualan di luar pasar.

Terhitung mulai 1 September 2020, dilakukan penataan pedagang yang biasa berjualan di pinggir jalan utama seperti Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan dan Jalan Alternatif Terminal Baru.

"Setelah pedagang kita geser masuk ke dalam pasar, kita lanjutkan dengan penataan parkir selanjutnya sarana-prasarana lainnya," kata Gita.

Baca juga: Pemkot Jaksel tata pedagang tumpah di Pasar Minggu
Baca juga: Aktivitas Pasar Minggu Jakarta Selatan kembali normal


Pengecatan pembatas jalan di Pasar Minggu didukung oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan yang menyediakan cat khusus untuk sarana-prasarana jalan.

Selain itu, pengecatan pembatasan jalan juga dijadikan sarana bagi warga yang dikenai sanksi karena melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Isnawa Adji mengatakan pembatas jalan di kawasan Pasar Minggu tampak kumuh dan kotor. Kondisi tersebut sudah terjadi kurang lebih dua hingga tiga tahun terakhir.

Menurut Isnawa, penataan Pasar Minggu ini diharapkan jadi percontohan bagi kelurahan lainnya.

"Kita ingin lurah lain di Jakarta Selatan bisa mengadopsi pola Pasar Minggu mengedukasi dengan merapikan sarana-prasaran di samping membersihkan jalan," kata Isnawa.