Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar mengatakan tantangan Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Kalimantan semakin berat seiring dengan persaingan yang cukup ketat ditambah dengan tantangan pembelajaran selama pandemi COVID-19.

Menurut Akbar di Banjarmasin. Kamis, tidak mudah bagi PTS untuk eksis saat ini, karena persaingan yang ketat, apalagi peraturan sistem pendidikan juga semakin ketat, sehingga peran humas sangat penting dalam mengatasi berbagai persoalan di masing-masing PTS.

Mendukung PTS untuk bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut, kata dia, LLDIKTI telah menyelenggarakan workshop untuk meningkatkan sumber daya manusia PTS.

"Kami telah menyelenggarakan workshop untuk lima wilayah di Kalimantan, terakhir kami selenggarakan pada Rabu (2/9) untuk wilayah Kalimantan Selatan.

Melalui program ini, tambah dia, diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan humas PTS dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Baca juga: LLDIKTI: UM Palangkaraya raih akreditasi A bukti mutu PTS meningkat
Baca juga: Fisipol UM Palangkaraya perluas kuliah lapangan luar negeri
Workshop Manajemen Krisis Regional Kalsel, dengan tema Humas PTS Menjawab Tantangan Krisis Komunikasi Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, sebelumnya dilakukan untuk PTS Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Utara dan terakhir Kalimantan Selatan dengan menghadirkan nara sumber dari pusat.

Pranata Humas Muda Wakil Manajer Area Peningkatan Pelayanan Publik Tim RB Kemdikbud RI Dinna Handini mengatakan, kemampuan humas dalam menanganani Unit Layanan Terpadu (ULT) yang cukup bagus akan mampu menjawab berbagai krisis yang mungkin terjadi dalam penyampaikan informasi.

Pada acara yang diikuti oleh seluruh PTS Wilayah Kalimantan Selatan, Dinna mengungkapkan, Unit Layanan Terpadu (ULT) dalam menanganani krisis komunikasi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap lembaga termasuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maupun PTN.

Melalui ULT, publik bisa mendapatkan informasi secara komprehensif terhadap setiap informasi yang ingin mereka dapatkan, tanpa harus menghadap ke pimpinan maupun lainnya.

Kalau ada informasi yang perlu ditindaklanjut, humas juga bisa memfasilitasi keseluruh pihak terkait dan kompeten sesuai dengan informasi yang diperlukan.

"ULT juga bisa menjadi kanal yang cukup bagus, agar setiap informasi yang ingin mereka dapatkan atau sampaikan, sehingga publik tidak perlu lagi mencari kanal-kanal informasi yang tidak sesuai," katanya.
Baca juga: LL Dikti dorong 20 PTS di Kalimantan peroleh akreditasi A

Upaya mencari kanal lain untuk mendapatkan atau menyampaikan informasi, bisa menjadi pemicu terjadinya krisis komunikasi yang tidak diharapkan, karena bisa jadi informasi yang didapatkan publik dari kanal yang tidak jelas bisa salah, sehingga memicu krisis informasi.

Dinna juga menyarankan, agar setiap humas PTS juga memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi secara detail dan lebih sederhana.

"Kemampuan menyederhanakan setiap informasi yang diberikan juga sangat penting, antara lain antara lain melalui infografis dan lainnya," ujar Dinna.

Humas kata dia, juga harus memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara mutakhir, sesuai dengan publik yang disasar.

Misalnya, informasi yang disampaikan untuk mahasiswa, maka humas bisa menggunakan saluran informasi melalui instagram, untuk dosen bisa menggunakan facebook dan lainnya.

Selain itu, humas, juga harus memiliki kemampuan banyak hal, seperti fotografi, menulis, membangun hubungan baik dengan berbagai pihak serta melakukan analisa mendalam terkait berbagai persoalan yang terjadi dan mencari cara tepat untuk menyelesaikannya.

Selain menghadirkan Dinna Handi, LLDIKTI juga menghadirkan nara sumber Doddy Zulkifli Indra Atmaja, Sub Koordinator Humas Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI.

Sebelumnya, Dody juga menjadi nara sumber pada workshop di tiga wilayah lainnya dengan tema yang sama.
Baca juga: Kuota KIP Kuliah PTS di Kalimantan naik 200 persen