Kemendikbud anggarkan Rp27,26 triliun untuk pembiayaan pendidikan
3 September 2020 18:23 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana sebesar Rp27,26 triliun untuk pembiayaan pendidikan pada tahun 2021.
Prioritas pertama adalah kemerdekaan untuk akses, kemerdekaan untuk bisa mendapatkan pendidikan. Disinilah semua pembiayaan pendidikan disentralisasi.
"Akibat efisiensi kemarin yang bapak ibu di raker sebelumnya, yang mana program PIP belum pernah secepat ini pencairannya," ujar Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja anggaran yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan hal itu merupakan dampak dari sentralisasi organisasi Kemendikbud agar lebih efektif dan efesien. Sebelumnya program-program berada di setiap direktorat jenderal yang mengakibatkan terjadi in-efesiensi.
Baca juga: DPR tunda raker dengan Mendikbud karena laporan tak lengkap
Program-program untuk pembiayaan pendidikan terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP)/KIP Sekolah, KIP Kuliah, Tunjangan Profesi Guru, dan Pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri.
"Ini adalah semuanya objektif memberikan kemerdekaan akses bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak," terang dia.
Dia menjelaskan sejauh ini tidak ada program yang baru, namun terdapat modifikasi untuk sejumlah program. Anggaran untuk KIP Sekolah yakni Rp9,672 triliun yang diperuntukkan untuk 17,9 juta siswa.
Kemudian anggaran KIP Kuliah sebanyak Rp10,09 triliun yang diperuntukkan untuk 1,095 juta mahasiswa. Selanjutnya untuk tunjangan profesi guru sebanyak Rp7,303 triliun bagi 363.000 guru dan pembinaan sekolah Indonesia luar negeri sebanyak 13 sekolah dengan anggaran Rp194 miliar.
Baca juga: Kemendikbud minta sekolah koordinasi dengan bank jika BOS belum cair
Pagu anggaran Kemendikbud pada 2021 sebanyak Rp81,53 triliun. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Naim, mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk sejumlah program prioritas Kemendikbud 2021.
Anggaran tersebut terdiri dari anggaran untuk PAUD dan Wajib Belajar 12 tahun dengan anggaran sebesar Rp12,351 triliun. Pemajuan pelestarian bahasa dan kebudayaan anggarannya sekitar Rp976 miliar.
Selanjutnya, program peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran dengan anggaran Rp11,690 triliun. Pendidikan tinggi dialokasikan mendapat anggaran sebesar Rp27,625 triliun.
Program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp5,226 triliun. Dukungan manajemen Kemendikbud sebesar Rp23,622 triliun.
Baca juga: Mendikbud: Indonesia sulit maju tanpa mengubah generasi berikutnya
Baca juga: Kemendikbud alokasikan anggaran Rp405 miliar untuk penanganan COVID-19
Prioritas pertama adalah kemerdekaan untuk akses, kemerdekaan untuk bisa mendapatkan pendidikan. Disinilah semua pembiayaan pendidikan disentralisasi.
"Akibat efisiensi kemarin yang bapak ibu di raker sebelumnya, yang mana program PIP belum pernah secepat ini pencairannya," ujar Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja anggaran yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan hal itu merupakan dampak dari sentralisasi organisasi Kemendikbud agar lebih efektif dan efesien. Sebelumnya program-program berada di setiap direktorat jenderal yang mengakibatkan terjadi in-efesiensi.
Baca juga: DPR tunda raker dengan Mendikbud karena laporan tak lengkap
Program-program untuk pembiayaan pendidikan terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP)/KIP Sekolah, KIP Kuliah, Tunjangan Profesi Guru, dan Pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri.
"Ini adalah semuanya objektif memberikan kemerdekaan akses bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak," terang dia.
Dia menjelaskan sejauh ini tidak ada program yang baru, namun terdapat modifikasi untuk sejumlah program. Anggaran untuk KIP Sekolah yakni Rp9,672 triliun yang diperuntukkan untuk 17,9 juta siswa.
Kemudian anggaran KIP Kuliah sebanyak Rp10,09 triliun yang diperuntukkan untuk 1,095 juta mahasiswa. Selanjutnya untuk tunjangan profesi guru sebanyak Rp7,303 triliun bagi 363.000 guru dan pembinaan sekolah Indonesia luar negeri sebanyak 13 sekolah dengan anggaran Rp194 miliar.
Baca juga: Kemendikbud minta sekolah koordinasi dengan bank jika BOS belum cair
Pagu anggaran Kemendikbud pada 2021 sebanyak Rp81,53 triliun. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Naim, mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk sejumlah program prioritas Kemendikbud 2021.
Anggaran tersebut terdiri dari anggaran untuk PAUD dan Wajib Belajar 12 tahun dengan anggaran sebesar Rp12,351 triliun. Pemajuan pelestarian bahasa dan kebudayaan anggarannya sekitar Rp976 miliar.
Selanjutnya, program peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran dengan anggaran Rp11,690 triliun. Pendidikan tinggi dialokasikan mendapat anggaran sebesar Rp27,625 triliun.
Program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp5,226 triliun. Dukungan manajemen Kemendikbud sebesar Rp23,622 triliun.
Baca juga: Mendikbud: Indonesia sulit maju tanpa mengubah generasi berikutnya
Baca juga: Kemendikbud alokasikan anggaran Rp405 miliar untuk penanganan COVID-19
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: