Jakarta (ANTARA) - Aktor asal Korea Selatan, Lee Dong-wook mengatakan banyak aksi laga dalam drama barunya bersama Kim Bum dan Jo Bo-ah, "Tale of the Nine Tailed". Pada hari pertamanya syuting, dia mengaku cukup kesulitan karena hal ini.
“Karena ada banyak aksi dan CG, sejujurnya, syuting pertama agak sulit. Kami dapat menyelesaikannya dengan sukses berkat sutradara, direktur seni bela diri, tim aksi dan persiapan menyeluruh para staf," kata dia seperti dilansir Soompi belum lama ini.
Dong-wook mengaku bangga bisa menyelesaikan adegan sulit dan mempercayai kinerja para kru yang membantunya.
"Aku merasa nyaman mempercayai orang-orang di lokasi syuting, dan dengan pemikiran itu, aku melakukannya dengan baik di lokasi," ujar dia.
Baca juga: Lee Dong Wook resmikan situs untuk penggemarnya
"Tale of the Nine Tailed" berkisah tentang gumiho (istilah Korea Selatan untuk rubah berekor sembilan) laki-laki bernama Yi Yeon (Lee Dong-wook) yang telah menetap di kota. Dia berada di kota yang sama dengan sutradara produksi (Jo Bo-ah) tak kenal takut. Sang sutradara bertekad untuk memburu Yi Yeon.
Yi Yeon yang pernah menjadi dewa di Pegunungan Baekdudaegan melakukan perjalanan antara dunia atas dan bawah. Dia menghukum monster yang mengganggu dunia orang hidup.
Yi Yeon memiliki segalanya mulai dari kekayaan, pesona hingga kecerdasan yang luar biasa, tetapi dia nantinya terjebak dalam kisah cinta yang kejam.
Sumber dari produksi drama berkata, "Lee Dong-wook membuat drama yang imersif dengan analisis dan penelitian yang cermat terhadap karakter Yi Yeon".
"Tale of the Nine Tailed" akan tayang perdana pada 7 Oktober pukul 22:50 waktu Korea Selatan di saluran tvN sebagai pengganti drama "Flower of Evil".
Baca juga: Drama Lee Dong-wook & Kim Bum akan tayang 7 Oktober
Baca juga: Kim Bum jadi gumiho karismatik dalam drama bersama Lee Dong-wook
Baca juga: Suzy dan Lee Dong Wook berpacaran
Kata Lee Dong-wook soal drama barunya, "Tale of the Nine Tailed"
3 September 2020 14:47 WIB
Aktor Lee Dong-wook (Instagram.com/tvndrama.official)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: