London (ANTARA News) - Organisasi Pangan Sedunia (FAO) memperkirakan harga beras dunia cenderung peningkatan khususnya dalam kajian adanya kebijakan impor dan ekspor beras.

Dalam laporannya "FAO Rice Price Update" yang dikeluarkan awal tahun 2010 berdasarkan indeks harga beras menunjukkan harga beras dunia rata-rata 2009 mengalami penurunan sekitar 14,2 persen dibandingkan dengan kurun waktu tahun 2008.

Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin, dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Rabu menyebutkan penurunan tertinggi dialami beras jenis Indica kualitas rendah yang mencapai penurunan sekitar 31,8 persen pada kurun waktu yang sama.

Sementara untuk jenis beras Japonica justru sedikit mengalami kenaikan di tahun 2009 ini sebesar 8,2 persen.

"Jika diperhatikan secara rinci dan berdasarkan kepada harga beras bulanan khususnya dengan membandingkan antara harga beras Desember dibandingkan dengan Nopember tahun 2009, menunjukkan harga beras dunia mengalami peningkatan," ujarnya.

Bahkan beberapa jenis beras harganya juga lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada Desember 2008, seperti semua jenis beras dari Thailand dan Vietnam.

Sementara hanya beras jenis California Medium Grain AS dan Basmati Pakistan harganya lebih rendah dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun 2008.
Menurut Erizal Sodikin, bisa dicermati data tersebut kiranya instansi terkait dapat mengantisipasi kecenderung peningkatan harga beras dunia ini, khususnya dalam kajian terhadap kebijakan impor dan ekspor beras, sehingga harga beras dalam negeri tetap terjaga pada level yang rasional.

Sementara harga minyak dunia saat ini berkisar pada harga 70-80 dolar per barrel, adanya perubahan iklim global, dan bencana alam yang akhir-akhir ini frekuensinya cenderung meningkat, maka bukan tidak mungkin harga beras dunia semakin meningkat, demikian Erizal Sodikin.(*)