Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi menguat seiring pasar yang tengah menantikan rilis neraca perdagangan Amerika Serikat.

IHSG dibuka menguat 12,59 poin atau 0,24 persen ke posisi 5.324,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 2,86 poin atau 0,34 persen menjadi 846,03.

Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 12,59 poin

Baca juga: Rupiah Kamis pagi jatuh 10 poin


"Kami menilai penurunan dalam IHSG yang terjadi pada awal minggu telah cukup dikompensasi oleh investor sehingga akumulasi yang dilakukan berpotensi kembali mendorong IHSG untuk menguat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat.

Selain itu positifnya pasar regional serta ekspektasi kenaikan harga komoditas terutama emas, dapat menjadi pendorong penguatan emiten pertambangan pada hari ini.

Dari eksternal, investor wait and see terhadap neraca perdagangan AS yang akan dirilis hari ini dengan perkiraan konsensus defisit sebesar 58 miliar dolar AS atau melebar dibandingkan periode Juni 2020 yang defisit 50,7 miliar dolar AS.

Baca juga: Wall Street menguat tajam, Indeks Dow Jones melonjak di atas 450 poin

Selain itu data tunjangan klaim pengangguran awal per 29 Agustus 2020 juga diproyeksi konsensus turun menjadi 950 ribu dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 1 juta.

Dari komoditas, harga minyak WTI berada pada level 41,8 dolar AS per barel dengan Brent 44,6 dolar AS per barel dan emas 1.950 dolar AS per troy ons.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 300,45 poin atau 1,29 persen ke 23.547,6, Indeks Hang Seng naik 76,25 poin atau 0,3 persen ke 25.196,34, dan Indeks Straits Times melemah 2,47 atau 0,1 ke 2.537,47.

Baca juga: Harga emas anjlok, dipicu kenaikan dolar dan pemulihan ekonomi

Baca juga: Harga minyak jatuh, berbalik arah ketika permintaan bensin AS merosot

Baca juga: Dolar menguat, ditopang sejumlah data baru ekonomi AS