Boyolali (ANTARA News) - Bayi kembar siam yang berjenis kelamin perempuan dilahirkan di Rumah Sakit Dr. Oen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.

Anak pertama pasangan Agus Dwi Prasetyo (24) dan Priyantini (30) warga Kerten, Kepanjan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, itu lahir melalui operasi caesar sekitar pukul 03:20 WIB.

Menurut Kandung Bowo Leksono, dokter yang menangani kelahiran bayi kembar siam tersebut, bayi lahir prematur dengan usia kandungan baru sekitar 35 hingga 36 minggu. Kedua bayi dempet pada bagian bawah dada hingga bawah perut.

"Namun karena pecah ketuban dan terjadi kontraksi, akhirnya lahir melalui operasi," katanya.

Menurut dia, ibu bayi sebelumnya datang ke RS Dr Oen Sawit 7 Januari 2010 untuk memeriksakan kandungannya. Dari hasil pemeriksaan USG, pihaknya telah mencurigai bahwa bayi yang dikandung Ny Priyantini kembar siam.

Pihaknya kemudian meminta kepada keluarga tersebut untuk memeriksakan ke RSUD Dr. Moewardi, Solo.

Menurut dia, kondisi kedua bayi yang mempunyai bobot 4,4 kilogram secara umum dalam keadaan baik. Bayi dimungkinkan hanya memiliki satu liver.

Menyinggung mengenai kelainan lain pada diri bayi tersebut, kata dia, pihaknya belum dapat menentukan karena harus ada pemeriksaan lebih mendalam.

"Bayi itu, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut. Kalau jantung ada dua dan terpisah. Kami juga belum tahu bagaimana usus-ususnya," katanya.

Kedua bayi mengalami dempet dari bawah dada hingga bawah perut atau istilah medis disebut omphalopagus. Bayi itu sudah diberi nama oleh orang tuanya, yakni Dewi Sri Lestari dan Devi Sri Lestari.

"Kondisi bayi baik dan stabil, tapi memang perlu penanganan lebih intensif," katanya.

Kedua bayi dempet tersebut masih dirawat intensif di incubator ruang bayi dan sambil menunggu keputusan dari pihak keluarganya untuk dirujuk ke RS Moewardi Solo atau ke RS Dr. Sarjito Jogjakarta.

Sementara Agus Dwi Prasetyo mengaku, hanya bisa pasrah melihat kondisi anak pertamanya yang lahir dempet itu.

Kendati demikian, Agus merasa bersyukur karena istri dan anaknya selamat. Kondisi bayi kembar siam diketahui sejak hasil periksa USG di RS Dr, Oen.

Agus berharap pemerintah dapat membantu dalam pengobatan anaknya melalui operasi pemisahan karena dia merasa hanya sebagai buruh di sebuah pabrik tekstil yang memiliki gaji pas-pasan.
(*)