Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendukung kebijakan rotasi bankir oleh Kementerian BUMN dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan tercapainya peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen pencipta nilai.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi terkait penunjukkan beberapa jajaran manajemen senior Bank Mandiri untuk mengisi jabatan di Bank Negara Indonesia (BNI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BNI (Persero) Tbk, di Jakarta, Rabu.

Hery Gunardi mengatakan pihaknya meyakini bahwa Kementerian BUMN akan menempatkan talenta-talenta terbaik untuk memperkuat jajaran manajemen di seluruh perusahaan BUMN, termasuk di sektor perbankan.

"Meskipun dengan berat hati karena harus melepas insan Mandirian terbaik, kami tetap bersyukur karena talenta Bank Mandiri kembali dipercaya untuk memperkuat bank BUMN lain agar dapat bersama-sama membangun ekonomi nasional, khususnya di tengah tekanan bisnis dan ketidakpastian yang tinggi akibat dampak pandemi COVID-19." ujar Hery.

Adapun nama-nama pejabat Mandiri yang hijrah ke BNI adalah mantan Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, mantan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir, mantan Senior Executive Vice President Wholesale Risk Bank Mandiri David Pirzada, mantan Senior Vice President SME Banking Muhammad Iqbal, dan mantan Senior Vice President Strategy & Performance Management Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.

Hery juga menyampaikan ungkapan apresiasi yang dalam atas kontribusi para mantan pejabat tersebut kepada perseroan dalam menjaga keberlangsungan bisnis perseroan, sekaligus mendoakan keberhasilan dan kesuksesan di tempat tugas yang baru.

"Terutama kepada Bapak Royke Tumilaar yang telah menunjukkan leadership yang kuat dalam menentukan kebijakan dan memotivasi seluruh insan Mandirian dalam berkarya untuk mencapai mandat dari pemegang saham. Apalagi Pak Royke merupakan bankir yang tergolong sukses dan kompeten dalam urusan merger dan acquisition, restrukturisasi organisasi dan lain-lain yang akan berguna untuk mendukung peningkatan aset di tempat baru, seperti yang telah beliau lakukan di Bank Mandiri," kata Hery.

Terkait dengan susunan pengurus perseroan pasca-penunjukan tersebut, Hery melanjutkan pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut dengan Dewan Komisaris, termasuk dengan Kementerian BUMN untuk pelaksanaan RUPS Luar Biasa.

Sebelum menjadi Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar merupakan Direktur Utama Bank Mandiri yang diangkat melalui RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 lalu. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Treasury, Financial Institution & Special Asset Management sejak tahun 2011 sampai 2015 dan terakhir kali sebelum diangkat sebagai direktur utama ia menjabat sebagai Direktur Corporate Banking sejak tahun 2015.

Sedangkan Silvano Rumantir diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri dalam RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 bersamaan dengan pengangkatan Royke. Sebelumnya ia menjabat Senior Executive Vice President Corporate Banking sejak November sampai Desember 2019 dan sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas sejak 2016 sampai 2019.

Baca juga: Dari Bank Mandiri, Royke Tumilaar kini resmi jadi Dirut BNI
Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit pelayaran Rp14,1 triliun per Juni 2020
Baca juga: Tukar uang pecahan Rp75.000, Bank Mandiri siapkan 408 kantor cabang