Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Rabu, memutuskan perubahan pengurus perseroan salah satunya mengangkat Royke Tumilaar. yang sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi Direktur Utama BNI.

Beberapa jajaran manajemen senior Bank Mandiri juga dipercaya mengisi jabatan di BNI. Adapun nama-nama tersebut adalah mantan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir, mantan Senior Executive Vice President Wholesale Risk Bank Mandiri David Pirzada, mantan Senior Vice President SME Banking Muhammad Iqbal, dan mantan Senior Vice President Strategy & Performance Management Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.

Royke Tumilaar diangkat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri melalui RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 lalu. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Treasury, Financial Institution & Special Asset Management sejak 2011 sampai 2015 dan terakhir kali sebelum diangkat sebagai Direktur Utama beliau menjabat sebagai Direktur Corporate Banking sejak 2015.

Sedangkan Silvano Rumantir diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri dalam RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 bersamaan dengan pengangkatan Royke. Sebelumnya, Silvano menjabat Senior Executive Vice President Corporate Banking sejak November sampai Desember 2019 dan sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas sejak 2016 sampai 2019.

BNI sendiri menggunakan platform digital e-proxy yang dikembangkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui sistem eASY.KSEI dan menyediakan live streaming dalam menggelar RUPSLB 2020 yang dipimpin oleh Komisaris Utama BNI Agus Dermawan Wintarto Martowardojo.

Melalui platform digital tersebut, BNI tidak hanya mengikuti tren penggunaan fasilitas komunikasi elektronik terbaru, tetapi juga memenuhi protokol yang dipersyaratkan dalam program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia demi menghadapi pandemi Covid-19.

Melalui platform eASY.KSEI, para pemegang saham dapat memberikan kuasa untuk menghadiri dan bersuara dalam RUPSLB BNI. Penggunaan eASY.KSEI diharapkan dapat meningkatkan peran serta semua pemegang saham untuk menghadiri RUPS di mana saja.

Dengan mekanisme ini, salah satu hak dasar pemegang saham, yaitu menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS, tetap terpenuhi sesuai dengan ketentuan perseroan terbatas dan pasar modal. Sehingga pemegang saham tetap mendapat informasi dan bisa memutuskan hal-hal strategis yang merupakan kewenangan RUPS.

Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi BNI saat ini adalah sebagai berikut.

Dewan Komisaris:
1 . Komisaris Utama/Komisaris Independen : Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
2. Wakil Komisaris Utama : Pradjoto
3. Komisaris Independen : Sigit Widyawan
4. Komisaris Independen : Asmawi Syam
5. Komisaris Independen : Septian Hario Seto
6. Komisaris Independen : Iman Sugema
7. Komisaris : Joni Swastanto
8. Komisaris : Askolani
9. Komisaris : Ratih Nurdiati
10. Komisaris : Susyanto

Dewan Direksi:
1. Direktur Utama : Royke Tumilaar
2. Wakil Direktur Utama : Adi Sulistyowati
3. Direktur Keuangan : Novita Widya Anggraini
4. Direktur Manajemen Risiko : David Pirzada
5. Direktur Tresuri dan Internasional : Henry Panjaitan
6. Direktur Bisnis Konsumer : Corina Leyla Karnalies
7. Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) : Muhammad Iqbal
8. Direktur IT dan Operasi : Y.B Hariantono
9. Direktur Human Capital dan Kepatuhan : Bob Tyasika Ananta
10. Direktur Hubungan Kelembagaan : Sis Apik Wijayanto
11. Direktur Corporate Banking : Silvano Winston Rumantir
12. Direktur Layanan dan Jaringan : Ronny Venir

Adapun penetapan pengangkatan direksi baru berlaku efektif setelah mendapat
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penilaian kemampuan dan kepatutan
(fit and proper test).

Baca juga: BNI Syariah resmi jadi penyalur KUR dengan plafon Rp700 miliar
Baca juga: BNI dukung Program Banpres Produktif untuk usaha mikro