Kemarin, manufaktur RI membaik hingga tarif listrik nonsubsidi turun
2 September 2020 08:10 WIB
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
Jakarta (ANTARA) - Berbagai berita ekonomi disiarkan Kantor Berita ANTARA pada Selasa (1/9/2020), dari purchasing manager index (PMI) manufaktur Indonesia membaik, hingga Menteri ESDM Arifin Tasrif menurunkan tarif tenaga listrik (tariff adjustment) periode Oktober-Desember 2020 untuk tujuh golongan pelanggan nonsubsidi.
Berikut berita ekonomi yang masih menarik untuk dibaca pada hari ini.
1. Presiden: Manufaktur dan indikator ekonomi lainnya mulai membaik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa indikator perekonomian, seperti indeks manufaktur dalam Purchasing Manager Index (PMI), konsumsi masyarakat, dan ekspor sudah mulai merangkak naik, namun tetap perlu kerja keras untuk menghindari zona resesi di kuartal III 2020.
Presiden Jokowi mencontohkan PMI Manufaktur Indonesia sudah kembali ke atas 50 poin di Agustus 2020, atau sudah ke level normal.
Baca selengkapnya di sini
2. BPS: Penurunan harga pangan dan tarif angkutan picu deflasi Agustus
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga sejumlah bahan pangan dan tarif angkutan telah memicu terjadinya deflasi pada Agustus 2020 sebesar 0,05 persen.
"Deflasi terjadi karena penurunan harga berbagai komoditas, khususnya dari komponen harga-harga bergejolak," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Baca selengkapnya di sini
3. Konsumsi masyarakat turun, BPS harapkan Program PEN dongkrak daya beli
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengharapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah dicanangkan pemerintah dapat efektif membantu penguatan daya beli masyarakat.
Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa mengungkapkan hal tersebut karena pandemi COVID-19 telah melemahkan daya beli masyarakat dan menyebabkan terjadinya deflasi selama dua bulan berturut-turut.
Baca selengkapnya di sini
4. Ekonom: Cegah krisis bukan perppu reformasi keuangan solusinya
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Drajad Wibowo mendorong lembaga yang ada di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lebih diperkuat daripada menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Reformasi Sistem Keuangan.
“Untuk mencegah krisis moneter keuangan dan perbankan di tengah pandemi itu bukan Perppu Reformasi Keuangan solusinya, yang diperlukan lebih kepada penguatan lembaga yang ada di dalam KSSK,” katanya dalam webinar di Jakarta, Selasa.
Baca selengkapnya di sini
5. Menteri ESDM turunkan tarif listrik nonsubsidi, ini rinciannya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menetapkan penyesuaian penurunan Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode Oktober-Desember 2020 untuk 7 (tujuh) golongan pelanggan nonsubsidi.
Hal ini termuat dalam Surat Menteri ESDM kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) tanggal 31 Agustus 2020.
Baca selengkapnya di sini
Berikut berita ekonomi yang masih menarik untuk dibaca pada hari ini.
1. Presiden: Manufaktur dan indikator ekonomi lainnya mulai membaik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa indikator perekonomian, seperti indeks manufaktur dalam Purchasing Manager Index (PMI), konsumsi masyarakat, dan ekspor sudah mulai merangkak naik, namun tetap perlu kerja keras untuk menghindari zona resesi di kuartal III 2020.
Presiden Jokowi mencontohkan PMI Manufaktur Indonesia sudah kembali ke atas 50 poin di Agustus 2020, atau sudah ke level normal.
Baca selengkapnya di sini
2. BPS: Penurunan harga pangan dan tarif angkutan picu deflasi Agustus
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga sejumlah bahan pangan dan tarif angkutan telah memicu terjadinya deflasi pada Agustus 2020 sebesar 0,05 persen.
"Deflasi terjadi karena penurunan harga berbagai komoditas, khususnya dari komponen harga-harga bergejolak," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Baca selengkapnya di sini
3. Konsumsi masyarakat turun, BPS harapkan Program PEN dongkrak daya beli
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengharapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah dicanangkan pemerintah dapat efektif membantu penguatan daya beli masyarakat.
Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa mengungkapkan hal tersebut karena pandemi COVID-19 telah melemahkan daya beli masyarakat dan menyebabkan terjadinya deflasi selama dua bulan berturut-turut.
Baca selengkapnya di sini
4. Ekonom: Cegah krisis bukan perppu reformasi keuangan solusinya
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Drajad Wibowo mendorong lembaga yang ada di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lebih diperkuat daripada menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Reformasi Sistem Keuangan.
“Untuk mencegah krisis moneter keuangan dan perbankan di tengah pandemi itu bukan Perppu Reformasi Keuangan solusinya, yang diperlukan lebih kepada penguatan lembaga yang ada di dalam KSSK,” katanya dalam webinar di Jakarta, Selasa.
Baca selengkapnya di sini
5. Menteri ESDM turunkan tarif listrik nonsubsidi, ini rinciannya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menetapkan penyesuaian penurunan Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode Oktober-Desember 2020 untuk 7 (tujuh) golongan pelanggan nonsubsidi.
Hal ini termuat dalam Surat Menteri ESDM kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) tanggal 31 Agustus 2020.
Baca selengkapnya di sini
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: