Anies sebut Tugu Corona jadi dorongan masyarakat tertib jalani 3M
1 September 2020 22:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama pejabat Kota Jakarta Utara meninjau Tugu Peringatan COVID-19 di sisi barat Danau Sunter, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020). ANTARA/HO-Humas DKI Jakarta/aa.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Tugu Peringatan COVID-19 di Danau Sunter, yang dalam pemasangannya berkolaborasi dengan warga RW 14, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, diharapkan menjadi dorongan masyarakat untuk tertib tiga M yakni Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada warga RW 14 Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok yang turut berkolaborasi menghadirkan sebuah Tugu Peringatan, untuk mengingatkan semua tentang risiko COVID-19. Dengan adanya Tugu Peringatan ini, semua kegiatan masyarakat diharapkan waspada dan menaati prinsip 3M ," kata Anies di Jakarta, Selasa.
Menurut Anies, Tugu Peringatan COVID-19 tersebut sebagai pengingat meskipun COVID-19 di DKI Jakarta relatif terkendali, namun penyebarannya belum menurun secara signifikan.
Tugu Peringatan tersebut berbentuk sebuah peti mati dilengkapi dengan papan informasi berisi kalimat peringatan, imbauan dan data akumulasi kasus COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama tiga hari terakhir. Adapula manekin tenaga kesehatan turut dipajang di sisi barat Danau Sunter.
Baca juga: Monumen COVID-19 di delapan kecamatan Jakarta Pusat diresmikan
Tugu ini juga memaparkan rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan memperketat penyebaran COVID-19 dalam skala yang lebih kecil. Artinya, perkantoran, pemukiman, dan komunitas yang di sana ditemukan kasus-kasus positif COVID-19 akan ada langkah-langkah pengetatan ekstra.
"Selain itu, ke depan kita akan memastikan semua yang terpapar positif harus melakukan isolasi bukan saja di rumahnya tetapi isolasi yang disiapkan pemerintah. Sehingga, kita bisa memastikan mata rantai itu putus. Kita sedang menyusun regulasinya," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, menjelaskan bahwa warga turut serta membangun Tugu Peringatan ini didasari oleh mulai berkegiatannya warga termasuk di daerah Danau Sunter.
Sehingga, perlu adanya sebuah alat untuk membangun kesadaran tentang bahaya COVID-19, jika kita tidak mentaati protokol kesehatan dalam berkegiatan.
Baca juga: Jakarta Timur pampang pergerakan kasus COVID-19 di ruang publik
"Kerap jadi bahasan di kami adalah mengelola kawasan publik, salah satunya Danau Sunter RW14 kawasan Sunter Jaya, bagaimana warga bisa beraktivitas tetapi memperhatikan protokol kesehatan dan warga mengusulkan kepada kami perlu ada alat pengingat bahwa kita wajib menjaga bersama. Jadi, Tugu Peringatan ini adalah sebuah inovasi bersama. Diharapkan dengan adanya Tugu Peringatan ini semua lebih aware dan waspada," ucap Sigit.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada warga RW 14 Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok yang turut berkolaborasi menghadirkan sebuah Tugu Peringatan, untuk mengingatkan semua tentang risiko COVID-19. Dengan adanya Tugu Peringatan ini, semua kegiatan masyarakat diharapkan waspada dan menaati prinsip 3M ," kata Anies di Jakarta, Selasa.
Menurut Anies, Tugu Peringatan COVID-19 tersebut sebagai pengingat meskipun COVID-19 di DKI Jakarta relatif terkendali, namun penyebarannya belum menurun secara signifikan.
Tugu Peringatan tersebut berbentuk sebuah peti mati dilengkapi dengan papan informasi berisi kalimat peringatan, imbauan dan data akumulasi kasus COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama tiga hari terakhir. Adapula manekin tenaga kesehatan turut dipajang di sisi barat Danau Sunter.
Baca juga: Monumen COVID-19 di delapan kecamatan Jakarta Pusat diresmikan
Tugu ini juga memaparkan rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan memperketat penyebaran COVID-19 dalam skala yang lebih kecil. Artinya, perkantoran, pemukiman, dan komunitas yang di sana ditemukan kasus-kasus positif COVID-19 akan ada langkah-langkah pengetatan ekstra.
"Selain itu, ke depan kita akan memastikan semua yang terpapar positif harus melakukan isolasi bukan saja di rumahnya tetapi isolasi yang disiapkan pemerintah. Sehingga, kita bisa memastikan mata rantai itu putus. Kita sedang menyusun regulasinya," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, menjelaskan bahwa warga turut serta membangun Tugu Peringatan ini didasari oleh mulai berkegiatannya warga termasuk di daerah Danau Sunter.
Sehingga, perlu adanya sebuah alat untuk membangun kesadaran tentang bahaya COVID-19, jika kita tidak mentaati protokol kesehatan dalam berkegiatan.
Baca juga: Jakarta Timur pampang pergerakan kasus COVID-19 di ruang publik
"Kerap jadi bahasan di kami adalah mengelola kawasan publik, salah satunya Danau Sunter RW14 kawasan Sunter Jaya, bagaimana warga bisa beraktivitas tetapi memperhatikan protokol kesehatan dan warga mengusulkan kepada kami perlu ada alat pengingat bahwa kita wajib menjaga bersama. Jadi, Tugu Peringatan ini adalah sebuah inovasi bersama. Diharapkan dengan adanya Tugu Peringatan ini semua lebih aware dan waspada," ucap Sigit.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: