Denpasar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali mencatat sebanyak 25 kasus terdeteksi positif COVID-19 dari jumlah sehari sebelumnya hanya 20 orang.

"Terjadi peningkatan kasus COVID-19 dua hari. Dan hari ini tercatat penambahan 25 kasus. Namun selama sepekan sebelumnya sempat kasus positif COVID-19 landai," kata Juru Bicara Tim GTPP COVID-19 Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan kasus positif diketahui bertambah 25 orang yang tersebar di 13 desa dan kelurahan, sementara pasien sembuh bertambah 20 orang. Masyarakat diimbau lebih disiplin terapkan protokol kesehatan mengingat kembali ditemukan kasus positif COVID-19 dengan klaster upacara adat keagamaan ngaben di Sanur Kaja.

Baca juga: Satgas COVID-19 sebut kasus positif mingguan naik 32,9 persen

Dewa Rai merinci bahwa 13 desa dan kelurahan yang mencatat penambahan kasus positif, yakni Kelurahan Sanur kasus tertinggi sebanyak empat orang. Di susul Desa Dangin Puri Kaja, Kelurahan Renon, dan Desa Sumerta Kelod yang mencatat penambahan harian masing-masing sebanyak tiga kasus positif.

Sedangkan Desa Pemecutan Kelod, Desa Dauh Puri Kauh dan Kelurahan Pemecutan mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak dua orang. Sedangkan enam desa/kelurahan lainnya mencatat masing-masing satu kasus positif. Yakni Desa Dangin Puri Kangin, Kelurahan Padangsambian, Desa Dauh Puri Kelod, Kelurahan Pedungan, Desa Dangin Puri Kaja dan Desa Sanur Kauh. Sebanyak 30 desa/kelurahan untuk sementara nihil penambahan kasus positif COVID-19 baru.

Terkait kasus satu orang pasien positif COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan kronologisnya yang bermula dari upacara Pengabenan di Desa Sanur Kaja. Dimana, pasien meninggal masih memiliki hubungan keluarga dengan warga yang dinyatakan meninggal dunia pada data sehari sebelumnya.

Baca juga: Kantor Setda Depok tutup setelah ditemukan kasus positif COVID-19

Selanjutnya, pasien mengalami gejala panas yang disertai batuk. Sempat menjalani perawatan di RSUP Sanglah sejak 23 Agustus 2020, dan dinyatakan meninggal dunia 29 Agustus 2020.

"Jadi ini sudah merupakan klaster upacara Pengabenan karena dari hasil penelusuran lanjutan ditemukan 11 orang yang positif COVID-19, karena sempat hadir pada upacara Pengabenan tersebut," kata Dewa Rai.

Lebih lanjut Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar ini, menjelaskan bahwa angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif COVID 19 masih fluktuatif di Kota Denpasar. Karena di tengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif COVID-19.

Karena itu, kata dia, diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. Terlebih saat ini kita bersama-sama sedang bersiap untuk pemulihan ekonomi daerah dan nasional.

"Masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi," ujar Dewa Rai

Melihat perkembangan kasus ini, Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan COVID-19.

"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan lebih sering mencuci tangan setelah melakukan aktivitas," kata Dewa Rai.

Secara akumulatif kasus positif tercatat sebanyak 1.652 kasus, sementara itu, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar menjadi 1.537 (93,04 persen), 19 (1,15 persen) orang meninggal dunia, dan 96 atau 5,81 persen orang masih dalam perawatan.

Baca juga: 12 ASN di Bandung positif COVID-19 hasil tes usap masif
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Sultra meninggal bertambah jadi 31 orang
Baca juga: Wali Kota Bengkulu terkonfirmasi positif tertular COVID-19