Polisi bagikan 100 modem dan paket data untuk pelajar di Jaktim
1 September 2020 18:45 WIB
Wakapolrestro Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan memberikan bantuan berupa modem dan paket data kepada pelajar tidak mampu secara ekonomi di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2020). (ANTARA/Andi Firdaus).
Jakarta (ANTARA) - Polisi membagikan bantuan 100 unit modem berikut paket data gratis kepada pelajar di Jakarta Timur (Jaktim) untuk mendukung proses belajar mengajar di rumah selama pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polda Metro Jaya terhadap proses belajar mengajar khususnya siswa siswi di Jakarta," kata Wakapolrestro Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan di Jakarta, Selasa.
Kegiatan itu digelar di Mapolsek Cipayung, dengan melibatkan sejumlah pelajar SD, SMP dan SMA beserta orang tua siswa.
Dikatakan Steven satu modem dapat digunakan untuk tiga hingga empat orang siswa.
"Untuk paket data diatur tiga sampai empat orang. Kalau ada tambahan lagi, kita akan salurkan ke wilayah lain," katanya.
Kegiatan itu disambut positif orang tua siswa dan pelajar sebab dianggap dapat meringankan beban biaya selama belajar di rumah.
"Senang, sebab alat ini vital buat pelajar. Percuma kalau ada gawai tak ada internet, tak bisa belajar di rumah," kata pelajar SMA, Muhammad Fadillah.
Sebelumnya Fadillah menggunakan paket kuota melalui kocek pribadi Rp20 ribu per pekan.
"Ini cukup memberatkan saya. Apalagi yang punya adik di rumah sekolah juga, pasti butuh biaya besar," katanya.
Hal senada diungkapkan orang tua siswa Siti Fatimah.
"Biasanya dua giga habis seminggu. Kalau saya beli paketan Rp48 ribu buat dua giga. Insya Allah ini (bantuan modem) jadi manfaat buat anak saya," katanya.
Baca juga: Polda Metro bagikan 1.500 modem gratis untuk pelajar
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polda Metro Jaya terhadap proses belajar mengajar khususnya siswa siswi di Jakarta," kata Wakapolrestro Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan di Jakarta, Selasa.
Kegiatan itu digelar di Mapolsek Cipayung, dengan melibatkan sejumlah pelajar SD, SMP dan SMA beserta orang tua siswa.
Dikatakan Steven satu modem dapat digunakan untuk tiga hingga empat orang siswa.
"Untuk paket data diatur tiga sampai empat orang. Kalau ada tambahan lagi, kita akan salurkan ke wilayah lain," katanya.
Kegiatan itu disambut positif orang tua siswa dan pelajar sebab dianggap dapat meringankan beban biaya selama belajar di rumah.
"Senang, sebab alat ini vital buat pelajar. Percuma kalau ada gawai tak ada internet, tak bisa belajar di rumah," kata pelajar SMA, Muhammad Fadillah.
Sebelumnya Fadillah menggunakan paket kuota melalui kocek pribadi Rp20 ribu per pekan.
"Ini cukup memberatkan saya. Apalagi yang punya adik di rumah sekolah juga, pasti butuh biaya besar," katanya.
Hal senada diungkapkan orang tua siswa Siti Fatimah.
"Biasanya dua giga habis seminggu. Kalau saya beli paketan Rp48 ribu buat dua giga. Insya Allah ini (bantuan modem) jadi manfaat buat anak saya," katanya.
Baca juga: Polda Metro bagikan 1.500 modem gratis untuk pelajar
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: