Jambi (ANTARA) - Tes Polymerace Chain Reaction (PCR) atau uji usap (swab) COVID-19 yang dilakukan secara mandiri di Provinsi Jambi terhenti.

“Secara teknis tidak ada kendala, namun kita kehabisan alat sekali pakai untuk uji swab tersebut sehingga harus di hentikan sementara,” kata Kepala BPOM Jambi Antoni Asdi di Jambi, Selasa.

Habisnya alat sekali pakai di laboratorium BPOM tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah sampel COVID-19 yang harus di uji.

Dijelaskan Antoni Asdi, di awal uji usap dilaksanakan, sampel yang masuk ke laboratorium untuk di uji dalam satu hari hanya berkisar 30 sampel 50 sampel. Namun, terjadi peningkatan pengujian COVID-19, satu bulan terakhir dalam satu hari terdapat 150 sampai 200 sampel yang di kirim ke laboratorium BPOM Jambi untuk di uji.

Baca juga: Jambi sudah bisa lakukan uji swab COVID-19 secara mandiri

Baca juga: Tim Tes PCR Jambi segera simulasi uji swab COVID-19 secara mandiri


“Karena kehabisan alat sekali pakai tersebut uji swa atau tes PCR di hentikan sementara, dan untuk sementara waktu sampel uji swab dapat di kirim ke Jakarta atau Palembang terlebih dahulu,” kata Antoni Asdi.

Terkait dengan reagen atau pereaksi kimia bantuan dari Temasek Foundation Singapura yang digunakan untuk uji usap tersebut, dikatakan Antoni Asdi, dapat digunakan. Reagen tahap pertama yang diserahkan ke laboratorium BPOM sudah habis digunakan.

Saat ini pihak BPOM tengah mengajukan penyaluran reagen tahap kedua yang disimpan di Laboratorium FKIK Unja.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha meminta agar BPOM dapat mengajukan alat pendukung untuk uji usap seperti alat habis pakai tersebut ke Gugus Tugas COVID-19 Kota Jambi.

“Kita sudah minta BPOM untuk mendata dan mengajukan apa saja alat habis pakai yang di butuhkan untuk uji usap tersebut,” kata Syarif Fasha.

Dijelaskan Syarif Fasha, Pemkot Jambi sangat mendukung pelaksanaan uji usap secara mandiri di Jambi. Yang di utamakan jangan sampai pelaksanaan uji usap tersebut terhenti karena saat ini sangat dibutuhkan oleh Gugus Tugas COVID-19 untuk melakukan tindakan penanganan terhadap pasien COVID-19.

Sementara itu, terkait dengan bantuan dari Temasek Foundation Singapura sangat membantu proses uji usap di Jambi, di mana akurasi pengujian menggunakan reagen tersebut cukup tinggi.*

Baca juga: Universitas Jambi siap bekerja sama lakukan uji swab mandiri