Manado (ANTARA News) - Petani cengkih di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) minta pemerintah membantu memfasilitasi ketersediaan buruh pemetik saat panen berlangsung.

"Tahun ini akan panen raya untuk itu pasti akan terjadi kekurangan buruh pemetik cengkih dan satu-satunya jalan keluar mendatangkan dari daerah lain luar Sulut," kata Victor Kaunang petani cengkih di Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulut, Minggu.

Buruh pemetik cengkeh asal Sulut diperkirakan tidak mampu memetik seluruh produksi petani mengingat tahun ini merupakan panen raya.

Dengan perkiraan panen cengkeh 15 ribu ton maka dibutuhkan sekitar 5.000 hingga 10.000 tenaga kerja pemetik cengkih milik petani.

Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Jeff Rumbajan mengatakan, tahun 2010 merupakan panen raya dengan produksi diperkirakan cukup maksimal mengingat sudah tiga tahun terakhir ini tidak berbuah.

"Panen kali ini lebih istimewa karena untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir tanaman cengkih tidak berbuah selama tiga tahun," kata Jeff.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Janny Rembet mengatakan, cengkeh masih tetap menjadi komoditas unggulan bagi provinsi Sulut.

"Ketika panen cengkih berlangsung maka kegiatan ekonomi masyarakat pasti meningkat, apalagi kalau seluruh pohon cengkeh yang berbuah dapat dipetik," kata Janny.

Pengalaman panen raya beberapa tahun silam, sekitar 20 hingga 30 persen produksi diperkirakan hilang akibat buah cengkeh terlantar tidak dipetik akibat kekurangan tenaga buruh.

"Kejadian ini supaya jangan terulang, untuk itu maka tenaga pemetik harus lebih banyak lagi," kata Janny.(*)