Ketua MPR: Cari solusi tingkatkan kesembuhan pasien COVID-19
1 September 2020 16:16 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membagikan perspektif memaknai merdeka dalam sarasehan kebangsaan DN-PIM secara virtual di Jakarta, Selasa (25-8-2020). (ANTARA/Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Kesehatan dan pihak rumah sakit, secara bersama mencari solusi untuk meningkatkan upaya penyembuhan pasien COVID-19.
Hal ini menyikapi tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien terpapar COVID-19 rata-rata mencapai 70 persen.
"Kemenkes dan pihak RS bersama cari solusi tingkatkan penyembuhan pasien, termasuk potensi beban rumah sakit yang diprediksi akan semakin meningkat," ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Bamsoet mengatakan beban rumah sakit yang meningkat dapat berdampak pada waktu yang cukup lama bagi pasien untuk mendapatkan tempat tidur dan perawatan yang maksimal dari rumah sakit.
Menurut Bamsoet, pemerintah dalam hal ini Kemenkes, pihak rumah sakit, dan Komite Penanganan COVID-19, juga harus memberikan informasi kepada masyarakat terkait keterisian atau ketersediaan kuota penampungan pasien di rumah sakit, sehingga pasien tidak perlu harus berkali-kali dirujuk ke rumah sakit yang berbeda untuk mendapatkan ruang perawatan inap di unit perawatan intensif/ICU.
Baca juga: Satgas COVID-19: Rata-rata kesembuhan nasional 52,47 persen
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Bamsoet minta evaluasi PSBB dan normal baru
Selain itu, Kemenkes perlu menyediakan tambahan anggaran yang ditujukan untuk menambahkan kapasitas ruang perawatan dan kelengkapan perawatan di rumah sakit, termasuk rumah sakit rujukan, tempat tidur di ICU, ruang isolasi, ventilator, obat-obatan yang dibutuhkan, hingga jumlah tenaga medis yang memadai.
Dia juga mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan pihak rumah sakit, agar betul-betul memerhatikan kesehatan tenaga medis yang bertugas menangani COVID-19, dikarenakan semakin meningkatnya angka COVID-19, di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Sehingga diperlukan upaya pencegahan yang lebih serius, dimulai dari kelengkapan Alat Pelindung Diri hingga kebutuhan gizi tenaga medis agar dapat terpenuhi dengan baik, sehingga dapat mencegah penularan COVID-19 di lingkungan rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19: Kesembuhan di Indonesia tembus 100.000
Baca juga: Ketua MPR cermati banyaknya guru terpapar COVID-19 di Surabaya
Hal ini menyikapi tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien terpapar COVID-19 rata-rata mencapai 70 persen.
"Kemenkes dan pihak RS bersama cari solusi tingkatkan penyembuhan pasien, termasuk potensi beban rumah sakit yang diprediksi akan semakin meningkat," ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Bamsoet mengatakan beban rumah sakit yang meningkat dapat berdampak pada waktu yang cukup lama bagi pasien untuk mendapatkan tempat tidur dan perawatan yang maksimal dari rumah sakit.
Menurut Bamsoet, pemerintah dalam hal ini Kemenkes, pihak rumah sakit, dan Komite Penanganan COVID-19, juga harus memberikan informasi kepada masyarakat terkait keterisian atau ketersediaan kuota penampungan pasien di rumah sakit, sehingga pasien tidak perlu harus berkali-kali dirujuk ke rumah sakit yang berbeda untuk mendapatkan ruang perawatan inap di unit perawatan intensif/ICU.
Baca juga: Satgas COVID-19: Rata-rata kesembuhan nasional 52,47 persen
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Bamsoet minta evaluasi PSBB dan normal baru
Selain itu, Kemenkes perlu menyediakan tambahan anggaran yang ditujukan untuk menambahkan kapasitas ruang perawatan dan kelengkapan perawatan di rumah sakit, termasuk rumah sakit rujukan, tempat tidur di ICU, ruang isolasi, ventilator, obat-obatan yang dibutuhkan, hingga jumlah tenaga medis yang memadai.
Dia juga mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan pihak rumah sakit, agar betul-betul memerhatikan kesehatan tenaga medis yang bertugas menangani COVID-19, dikarenakan semakin meningkatnya angka COVID-19, di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Sehingga diperlukan upaya pencegahan yang lebih serius, dimulai dari kelengkapan Alat Pelindung Diri hingga kebutuhan gizi tenaga medis agar dapat terpenuhi dengan baik, sehingga dapat mencegah penularan COVID-19 di lingkungan rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19: Kesembuhan di Indonesia tembus 100.000
Baca juga: Ketua MPR cermati banyaknya guru terpapar COVID-19 di Surabaya
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: